Senin, 31 Agustus 2009

10 adab agar do'a dikabulkan

Ramadhan adalah syahrud du’aa’ –bulan berdoa-. Sehingga rangkaian ayat-ayat shaum yang panjang itu, disisipi seruan untuk berdoa. Allah swt. berfirman:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” Al-Baqarah: 186

Pengalihan seruan dari orang-orang beriman terkait dengan hukum-hukum shaum, beralih pada seruan untuk Rasulullah saw. agar beliau mengajarkan dan mengingatkan orang-orang beriman, apa-apa yang mesti mereka perhatikan dalam pelaksanaan ibadah, baik berupa ketaatan maupun sikap ikhlas, juga bersimpuh hanya kepada-Nya dengan doa, doa yang mengantarkan mereka pada petunjuk dan jalan kebaikan. Ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah doa. Bahkan ada tiga kelompok yang doanya tidak akan tertolak:

“ثلاثة لا ترد دعوتهم: الصائم حتى يفطر، والإمام العادل، ودعوة المظلوم يرفعها الله فوق الغمام وتفتح لها أبواب السماء ويقول الرب: وعزتي وجلالي لأنصرنك ولو بعد حين ” (رواه أحمد والترمذي)

“Tiga kelompok yang tidak akan ditolak do’anya: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka. Pemimpin yang adil. Dan do’a orang yang teraniaya. Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit seraya berfirman: “Demi kemulian-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolong kamu, walau setelah beberapa waktu.” Ahmad dan At Tirmidzi

Doa adalah perwujudan rasa cinta seorang hamba kepada Allah swt., sekaligus pengakuan akan kebutuhan dan pertolongan-Nya. Hakikat doa sebenarnya juga meminta kekuatan dan kesanggupan dari Allah swt. Dalam doa ada makna memuji Allah swt., ada pengakuan bahwa Allah Maha Mulia lagi Maha Pemurah. Itu semua menjadi ciri pengabdian dan penghambaan. Rasulullah saw. bersabda:

من لم يسأل الله يغضب عليه

“Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, Allah marah padanya.” Beliau juga bersabda:

“أفضل العبادة الدعاء“.

“Sebaik-baik ibadah adalah doa”

Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir dari Nabi saw. bersabda: “Doa adalah ibadah. Dan Tuhan Kalian menyeru: Berdoalah kalian kepada-Ku, Pasti Aku kabulkan doa kalian.” Rasulullah saw. juga bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling bakhil di antara manusia adalah orang yang pelit salam. Dan selemah-selemah manusia adalah orang yang tidak mau berdoa.”

Dari Salman berkata, Rasulullah saw. bersabda:

(لا يرد القضاء إلا الدعاء ولا يزيد في العمر إلا البر(

“Putusan atau qadha’ Allah tidak bisa ditolak kecuali dengan doa. Dan sesuatu tidak akan menambah umur kecuali kebaikan atau al-birr.”

Diriwayatkan dari imam Ahmad, Bazzar dan Abu Ya’la dengan sanad jayyid, dari Abu Said bahwa Nabi saw. bersabda:

عن أبي سعيد أن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: “ما من مسلم يدعو بدعوة ليس فيها إثم ولا قطيعة رحم إلا أعطاه الله بها إحدى ثلاث إما أن تعجل له دعوته وإما أن يدخرها له في الآخرة وإما أن يصرف عنه من السوء مثلها”. قالوا: إذا نكثر. قال: “الله أكثر“.

“Tiada setiap muslim berdoa dengan suatu doa, dalam doa itu tidak ada unsur dosa dan memutus tali silaturahim, kecuali Allah pasti memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal; adakalanya disegerakan doanya baginya, adakalanya disimpan untunya diakhirat kelak, dan adakalanya dirinya dihindarkan dari keburukan.” Para sahabat bertanya: “Jika kami memperbanyak doa?” Rasulullah saw. bersabda: “Allah lebih banyak (mengabulkan doa).”

Rasulullah saw. bersabda: “Tiada di atas permukaan bumi seorang muslim yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa kecuali Allah akan mendatangkan kepadanya apa yang ia pinta, atau Allah palingkan darinya keburukan. Ketika ia tidak berbuat dosa atau sedang memutus hubungan silaturahim.” Rasulullah saw. juga bersabda dalam hadits Qudsi, Allah swt. berfirman:

وقال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: “إن الله يقول: أنا عند ظن عبدي بي وأنا معه إذا دعاني“.

“Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia berdoa kepada-Ku.”

Adab Berdoa

Pertama, Memakan makanan dan memakai pakaian dari yang halal. Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” Imam Muslim

Kedua, Hendaknya memilih waktu dan keadaan yang utama, seperti:

1. tengah malam, Rasulullah saw. bersabda:

: قال صلى الله عليه وسلم: “أقرب ما يكون الرب من العبد في جوف الليل الآخر فإن استطعت أن تكون ممن يذكر الله في تلك الساعة فكن“.

“Keadaan yang paling dekan antara Tuhan dan hambanya adalah di waktu tengah malam akhir. Jika kamu mampu menjadi bagian yang berdzikir kepada Allah, maka kerjakanlah pada waktu itu.”

Dari Jabir berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya bagian dari malam ada waktu yang apabila seorang hamba muslim meminta kebaikan kepada Allah dan sesuai dengan waktu itu, pasti Allah mengabulkannya.” Imam Ahmad menambah: “Itu terjadi di setiap malam.”

2. saat sujud. Rasulullah saw. bersabda: “Dan adapun ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah kalian berdoa, niscaya akan diijabahi doa kalian.”

3. ketika adzan. Rasulullah saw. bersabda: “Ketika seorang muadzin mengumandangkan adzan, maka pintu-pintu langit dibuka, dan doa diistijabah.”

4. antara adzan dan iqamat. Rasulullah saw. bersabda: “Doa antara adzan dan iqamat mustajab, maka berdoalah.”

5. ketika bertemu musuh. Dari Sahl bin Saad, dari Nabi saw. bersabda: “Dua keadaan yang tidak tertolak atau sedikit sekali tertotak; doa ketika adzan dan doa ketika berkecamuk perang.”

6. ketika hujan turun. Dari Sahl bin Saad dari Nabi saw. bersabda: “Dan ketika hujan turun.”

7. potongan waktu akhir di hari Jum’at. Rasulullah saw. bersabda: “Hari Jum’at 12 jam tiadalah seorang muslim yang meminta kepada Allah sesuatu, kecuali pasti Allah akan memberinya. Maka carilah waktu itu di akhir waktu bakda shalat Ashar.”

8. doa seseorang untuk saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya. Dalam riwayat Imam Muslim dari Abu Darda’ berkata: “Rasulullah saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang berdoa bagi saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya itu, kecuali Malaikat berkata, bagimu seperti apa yang kamu doakan untuk saudaramu.” Dalam kesempatan yang lain Rasulullah saw. bersabda: “Doa seorang al-akh bagi saudaranya tanpa sepengetahuan dirinya tidak tertolak.”

9. hendaknya ketika tidur dalam kondisi dzikir, kemudian ketika bangun malam berdoa. Dari Muadz bin Jabal dari Nabi saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang tidur dalam keadaan dzikir dan bersuci, kemudian ketika ia bangun di tengah malam, ia meminta kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, kecuali Allah pasti mengabulkannya.”

Ketiga, Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat doa tangan.

Dari Salman Al-Farisi berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Hidup lagi Maha Pemurah. Dia malu jika ada seseorang yang mengangkat kedua tangannya berdoa kepada-Nya, Dia tidak menerima doanya, nol tanpa hasil.”

Keempat, Dengan suara lirih, tidak keras dan tidak terlalu pelan.

Rasulullah saw. bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya Dzat yang kalian berdoa kepada-Nya tidak tuli dan juga tidak tidak ada / gaib.”

Kelima, Tidak melampaui batas dalam berdoa.

Allah swt. berfirman: “Berdoalah kepada Tuhan kalian dengan penuh rendah diri dan takut (tidak dikabulkan). Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang melampaui batas.” Al-A’raf:55. Contoh melampai batas dalam berdoa adalah minta disegerakan adzab, atau doa dalam hal dosa dan memutus silaturahim dll.

Keenam, Rendah diri dan khusyu’. Allah swt. berfirman:

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” Al-Araf:55. Allah swt. berfirman dalam surat Al-Anbiya’:90:

“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.”

Ketujuh, Sadar ketika berdoa, yakin akan dikabulkan dan benar dalam pengharapan.

عن أبى هريرة قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: “ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة واعلموا أن الله لا يستجيب دعاء من قلب غافل لاه”،

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Berdoalah kepada Allah, sedangkan kalian yakin akan dikabulkan doa kalian. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” Imam Ahmad

Rasulullah saw. juga bersabda: “Jika salah satu di antara kalian berdoa, maka jangan berkata: “Ya Allah ampuni saya jika Engkau berkenan. Akan tetapi hendaknya bersungguh-sungguh dalam meminta, dan menunjukkan kebutuhan.”

Sufyan bin ‘Uyainah berkata: “Janganlah salah seorang dari kalian menahan doa apa yang diketahui oleh hatinya (dikabulkan), karena Allah swt. mengabulkan doa makhluk terkutuk, iblis laknatullah alaih. Allah swt. berfirman: “Berkata iblis: “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. Allah berfirman: “(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.” Al-Hijr:36-37

Kedelapan, Hendaknya ketika berdoa memelas, menganggap besar apa yang didoakan dan diulang tiga kali.

Ibnu Mas’ud bekata: “Adalah Rasulullah saw. jika berdoa, berdoa tiga kali. Dan ketika meminta, meminta tiga kali. Rasulullah saw. bersabda: “Jika salah satu di antara kalian meminta, maka perbanyaklah atau ulangilah, karena ia sedang meminta kepada Tuhannya.”

Kesembilan, Hendaknya ketika berdoa dimulai dengan dzikir kepada Allah dan memujinya dan agar mengakhirinya dengan shalawat atas nabi saw.

Kesepuluh, Taubat dan mengembalikan hak orang yang dizhalimi, menghadap Allah dengan ringan.

Dari Umar bin Khattab ra. berkata: “Sesungguhnya saya tidak memikul beban ijabah, akan tetapi memikul doa, maka ketika saya telah berupaya dalam doa, maka ijabah atau dikabulkan akan bersamanya.”

Ia melanjutkan: “Dengan sikap hati-hati dari apa yang diharamkan Allah swt. Allah akan mengabulkan doa dan tasbih.”

Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan kecuali orang yang sadar dalam berdoa. Sesungguhnya Allah tidak mengabulkan dari orang yang mendengar, melihat, main-main, sendau-gurau, kecuali orang yang berdoa dengan penuh keyakinan dan kemantapan hati.”

Dari Abu Darda’ berkata: “Mintalah kepada Allah pada hari di mana kamu merasa senang. Karena boleh jadi Allah mengabulkan permintaanmu di saat susah.” Dia juga berkata: “Bersungguhlah dalam berdoa, karena siapa yang memperbanyak mengetok pintu, ia yang akan masuk.”

Dari Hudzaifah berkata: “Akan datang suatu zaman, tidak akan selamat pada zaman itu, kecuali orang yang berdoa dengan doa seperti orang yang akan tenggelam.”

Menghindari kesalahan dalam berdoa

Ada beberapa praktek doa yang disebagian umat muslim masih terus berlangsung, padahal itu menjadi penghalang doa dikabulkan. Di antaranya adalah:

Pertama, Berdoa untuk keburukan keluarga, harta dan jiwa.

Dari Jabir ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian berdoa untuk kemadharatan diri kalian, dan jangan berdoa untuk keburukan anak-anak kalian. Jangan berdoa bagi keburukan harta-harta kalian. Janganlah kalian meminta kepada Allah di satu waktu yang diijabah Allah, padahal doa kalian membawa keburukan bagi kalian.” Imam Muslim

Kedua, Terlalu keras dalam berdoa. Allah berfirman:

“Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu (doamu) dan janganlah pula merendahkannya. Dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” Al-Isra’:110

Ketiga, Melampau batas. Seperti berdoa agar disegerakan adzab, doa dengan dicampuri dosa dan memutus tali silaturahim.

Keempat, Berdoa dengan pengecualian. Contoh: “Ya Allah, ampuni saya jika Engkau berkenan.”

Kelima, Tergesa-gesa. Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Akan diijabahi doa kalian, jika tidak tergesa-gesa. Sungguh kamu telah berdoa, maka atau kenapa tidak diijabahi?” Imam Bukhari

Demikian, uraian singkat tentang keutamaan doa di bulan Ramadhan, adab berdoa, waktu-waktu yang istijabah, dan hal-hal yang harus dihindari ketika berdoa. Semoga kesungguhan doa kita, terutama di bulan suci ini didengar Allah swt., Amin. Allahu a’lam.

Minggu, 30 Agustus 2009

Ganyang Malaysia..!

JAKARTA - Sejak dulu, hubungan Indonesia dan Malaysia kerap mengalami pasang surut dan dikenal tidak harmonis.

Ketidakharmonisan ini juga merambah hingga ke berbagai forum diskusi di dunia maya. Contohnya, salah satu forum diskusi Malaysia memuat "perang" komentar pedas antara Indonesia dan Malaysia.

Postingan tertanggal 28 Juli 2009 memuat soal lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diplesetkan. Dalam forum yang diberi judul Lagu Kebangsaan Indonesial tersebut, seseorang dengan nama Indonsial memposting teks lagu Indonesia Raya yang diplesetkan menjadi Indonesial.

"Keterlaluan sekali yang membuat thread ini. Perasaan forumer Indonesia tidak sampai menghina lagu kebangsaan Malaysia. Yang membuat thread ini bukannya membuat Indonesia marah tetapi yang aku lihat malah seorang yang sedang menjelek-jelekan negaranya sendiri. Tidak beretika," komentar AHa asal Bogor, Indonesia yang memposting ulang teks lagu tersebut.

Pantauan okezone, Rabu (26/8/2009), meski topik tersebut diposting sejak bulan lalu, namun beragam komentar masih terus mengalir menanggapi topik tersebut. Hingga saat ini sudah ada sekira 2.607 posts yang berisi perang komentar antara Indonesia dengan Malaysia.

"Lagu tadi berniat meniru lagu Kebangsaan kita. Tiruan yang sangat buruk, jauh dari indah dan sama sekali tidak menarik. Apa saja mereka berusaha tiru, bahkan sampai ke forum ini pun mereka masih berusaha," ujar salah satu pemberi komentar lain.

Para pendukung Malaysia juga turut memberikan komentarnya dengan postingan ini. Sehingga tak ayal, forum ini menjadi ajang saling balas komentar dan cacian.

Dalam daftar topik forum yang beralamat di http://www.topix.com/forum/world/malaysia itu juga terdapat sederet topik lain yang mengusik forumer Indonesia untuk mengecamnya. Diantaranya, Malaysia Klaim Tari Pendet Bali, Densus 88 vs Nordin M Top Densus Indon Kalah, dan topik terbaru saat artikel ini dibuat berjudul Sorry Indon! Cendol Juga Milik Malaysia.

Di bawah ini adalah teks lagu Indonesia Raya yang diplesetkan di forum tersebut.

IndonSIAL wrote:

Indonesial tanah cairku
Tanah tumpah muntahku
Disanalah aku merangkak hina jadi kubur
Indonesial negara miskin ku
Bangsa Busuk dan Tanah Miskinku
Marilah kita semua tidur
Indonesial negara miskinku

Mati lah tanahku
Modar lah negriku
Bangsaku rakyatku semuanya
Miskin lah jiwanya
Tidurlah badannya
Untuk Indonesial miskin

Indonesial Miskin
Mampus modar
Datang kerja Malaysia
Tapi TKI Jadi perampok
Rompak Malaysia bawa wang ke Indon
Indonesial Pendatang Haram
Miskin lah miskin lah
Datang Haram ke Malaysia
Tiada paspor
Bila kena tangkap dan hantar balik
Kata nya Malaysia jahat

Indonesial negara perampok
Indonesial menghantar perampok maling
Pekerja TKI Indonesial
Hantaq pi Malaysia
Indonesial Maling
Merampok lagu Malaysia
Mengatakan itu lagu mereka

Indonesial Tanah yang hina
Tanah gersang yang miskin
Di sanalah aku miskin untuk selama-lamanya
Indonesial Tanah puaka
Puaka Hantu Kita semuanya
Negara luas hasil bumi banyak tapi miskin
Datang minta sedekah di Malaysia
Marilah kita mendoa Indonesial brengset

Gersang lah tanahnya mundurlah jiwanya
Bangsanya rakyatnya semuanya
Tidurlah hatinya mimpilah budinya
Untuk Indonesial miskin
Indonesial tanah yang kotor tanah kita yang malang
Disanalah aku tidur selamanya bermimpi sampai mati
Indonesial! Tanah malang tanah yang aku sendiri benci

Marilah kita berjanji Indonesial miskin
Mati lah rakyatnya modar lah putranya
Negara miskin tentera coma pakai basikal
Miskinlah negrinya mundur lah negara nya
Untuk Indonesial kurap

GANYANG MALINGSIAL..!!!

Sabtu, 29 Agustus 2009

Konfrontasi Indonesia-Malaysia

Konfrotasi antara Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962-1966.

Perang ini berawal dari keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak dengan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961. Keinginan itu ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap Malaysia sebagai "boneka" Britania.


Latar belakang

Pada 1961, Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Kalimantan, sebuah provinsi di Indonesia, terletak di selatan Kalimantan. Di utara adalah Kerajaan Brunei dan dua koloni Inggris; Sarawak dan Britania Borneo Utara, kemudian dinamakan Sabah. Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya untuk membentuk Malaysia.

Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia. Filipina juga membuat klaim atas Sabah, dengan alasan daerah itu memiliki hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kepulauan Sulu.

Di Brunei, Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) memberontak pada 8 Desember 1962. Mereka mencoba menangkap Sultan Brunei, ladang minyak dan sandera orang Eropa. Sultan lolos dan meminta pertolongan Inggris. Dia menerima pasukan Inggris dan Gurkha dari Singapura. Pada 16 Desember, Komando Timur Jauh Inggris (British Far Eastern Command) mengklaim bahwa seluruh pusat pemberontakan utama telah diatasi, dan pada 17 April 1963, pemimpin pemberontakan ditangkap dan pemberontakan berakhir.

Filipina dan Indonesia resminya setuju untuk menerima pembentukan Malaysia apabila mayoritas di daerah yang ribut memilihnya dalam sebuah referendum yang diorganisasi oleh PBB. Tetapi, pada 16 September, sebelum hasil dari pemilihan dilaporkan. Malaysia melihat pembentukan federasi ini sebagai masalah dalam negeri, tanpa tempat untuk turut campur orang luar, tetapi pemimpin Indonesia melihat hal ini sebagai perjanjian yang dilanggar dan sebagai bukti imperialisme Inggris.

“ Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman—Perdana Menteri Malaysia saat itu—dan memaksanya untuk menginjak Garuda, amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak. ”

Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan Tunku yang menginjak-injak lambang negara Indonesia dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan GANYANG MALAYSIA!
Soekarno menyaatakan PERANG!
Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Pada 12 April, sukarelawan Indonesia (sepertinya pasukan militer tidak resmi) mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase. Pada 27 Juli, Sukarno mengumumkan bahwa dia akan meng-"ganyang Malaysia". Pada 16 Agustus, pasukan dari Rejimen Askar Melayu DiRaja berhadapan dengan lima puluh gerilyawan Indonesia.

Meskipun Filipina tidak turut serta dalam perang, mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.

Federasi Malaysia resmi dibentuk pada 16 September 1963. Brunei menolak bergabung dan Singapura keluar di kemudian hari.

Ketegangan berkembang di kedua belah pihak Selat Malaka. Dua hari kemudian para kerusuhan membakar kedutaan Britania di Jakarta. Beberapa ratus perusuh merebut kedutaan Singapura di Jakarta dan juga rumah diplomat Singapura. Di Malaysia, agen Indonesia ditangkap dan massa menyerang kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur.

Di sepanjang perbatasan di Kalimantan, terjadi peperangan perbatasan; pasukan Indonesia dan pasukan tak resminya mencoba menduduki Sarawak dan Sabah, dengan tanpa hasil.

Pada 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya. Di bulan Agustus, enam belas agen bersenjata Indonesia ditangkap di Johor. Aktivitas Angkatan Bersenjata Indonesia di perbatasan juga meningkat. Tentera Laut DiRaja Malaysia mengerahkan pasukannya untuk mempertahankan Malaysia. Tentera Malaysia hanya sedikit saja yang diturunkan dan harus bergantung pada pos perbatasan dan pengawasan unit komando. Misi utama mereka adalah untuk mencegah masuknya pasukan Indonesia ke Malaysia. Sebagian besar pihak yang terlibat konflik senjata dengan Indonesia adalah Inggris dan Australia, terutama pasukan khusus mereka yaitu Special Air Service(SAS). Tercatat sekitar 2000 pasukan khusus Indonesia (Kopassus) tewas dan 200 pasukan khusus Inggris/Australia (SAS) juga tewas setelah bertempur dibelantara kalimantan (Majalah Angkasa Edisi 2006).

Pada 17 Agustus pasukan terjun payung mendarat di pantai barat daya Johor dan mencoba membentuk pasukan gerilya. Pada 2 September 1964 pasukan terjun payung didaratkan di Labis, Johor. Pada 29 Oktober, 52 tentara mendarat di Pontian di perbatasan Johor-Malaka dan ditangkap oleh pasukan Resimen Askar Melayu DiRaja dan Selandia Baru dan bakinya ditangkap oleh Pasukan Gerak Umum Kepolisian Kerajaan Malaysia di Batu 20, Muar, Johor.

Ketika PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap. Sukarno menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mencoba membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces, Conefo) sebagai alternatif.

Sebagai tandingan Olimpiade, Soekarno bahkan menyelenggarakan GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.

Pada Januari 1965, Australia setuju untuk mengirimkan pasukan ke Kalimantan setelah menerima banyak permintaan dari Malaysia. Pasukan Australia menurunkan 3 Resimen Kerajaan Australia dan Resimen Australian Special Air Service. Ada sekitar empat belas ribu pasukan Inggris dan Persemakmuran di Australia pada saat itu. Secara resmi, pasukan Inggris dan Australia tidak dapat mengikuti penyerang melalu perbatasan Indonesia. Tetapi, unit seperti Special Air Service, baik Inggris maupun Australia, masuk secara rahasia (lihat Operasi Claret). Australia mengakui penerobosan ini pada 1996.

Pada pertengahan 1965, Indonesia mulai menggunakan pasukan resminya. Pada 28 Juni, mereka menyeberangi perbatasan masuk ke timur Pulau Sebatik dekat Tawau, Sabah dan berhadapan dengan Resimen Askar Melayu Di Raja dan Kepolisian North Borneo Armed Constabulary.

Petir merupakan sebuah fenomena fisika


Sesuai dengan informasi yang disampaikan BMG (Badan Metereologi dan Geofisika) bahwa pada musim penghujan, hampir seluruh daerah di Indonesia berpotensi timbulnya adanya petir. Bahkan korban meninggal dunia akibat petir telah diberitakan di sana sini. Bagaimana supaya terhindar dari ancaman petir ?


Ada beberapa tips untuk menghindari sambaran petir ?
1. memahami sebenarnya apakah petir itu ?
2. bagaimana mengamankan gedung dari petir ?
3. Apa yang harus di lakukan jika terjadi hujan petir ?

A. Apakah petir itu ?

Petir terjadi menjelang atau saat hujan. Petir adalah fenomena alam yang orang juga menyebutnya sebagai guntur, halilintar, "geledek". Petir bukanlah malaikat yang sedang memotret makhluk di bumi, bukan pula cambuk malaikat yang sedang mencari setan yang gentayangan. Terjadinya Petir dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sebuah awan, sebut saja awan A mula-mula netral, kemudian menjadi bermuatan akibat partikel-partikel di dalamnya bergesekan. Awan lain, sebut saja awan B yang juga netral , kemudian menjadi bermuatan akibat partikel-partikel di dalamnya bergesekan. muatan yang dimiliki awan A berbeda dengan muatan yang dimiliki awan B, misalnya muatan awan A lebih rendah dari mauatan awan B. Ketika awan A dan awan B berpapasan, terjadilah loncatan muatan dari awan B ke awan A, karena ada perbedaan muatan. loncatan muatan ini disertai dengan adanya bunga api yang kita sebut sebagai petir.

Bagaimana bangunan, pepohonan, atau orang bisa tersambar petir ? Biasanya bangunan yang tertinggi, pohon yang paling tinggi dimana ada awan bermuatan di atasnya berpotensial untuk tersambar petir. Termasuk orang yang saat terjadi petir berada di tempat atau lapangan terbuka. Petir termasuk pelepasan muatan alami yang dramatik.

Sebuah gedung dapat tersambar petir. Peristiwanya dapat dijelaskan sebagaiberikut: Mula-mula awan netral menjadi bermuatan akibat partikel-partikel di dalamnya bergesekan. Muatan-muatan negatif yang terkumpul di bagian dasar awan menginduksi puncak bangunan tinggi sehingga muatan positif berkumpul pada bagian ini. Muatan-muatan negatif dari awan petir ditarik dengan kuat oleh muatan-muatan positif puncak bangunan. Sebagai akibatnya, muatan-muatan negatif dari awan petir melompat ke bangunan untuk sampai ke tanah. Kita katakan bangunan tersambar petir.

B. Bagaimana mengamankan bangunan dari sambaran petir ?


Untuk menanggulangi bahaya tersambar petir, sebuah bangunan mesti di pasang penangkal petir. Penangkal petir terbuat dari bahan konduktor yang dibuat rungcing bagian ujungnya dan dipasang lebih tinggi dari bangunan, kemudian dipasang konduktor untuk merambatkan muatan dari petir ke tanah (groundsted).

Mengapa konduktor harus dibuat runcing? Hal ini disebabkan bahwa penangkal petir dianggap konduktor berongga, dan keadaan muatan tidak tersebar merata pada permukaan luar konduktor berongga. Berdasarkan eksperimen diketahui bahwa pada konduktor berongga, muatan hanya tersebar pada permukaan luarnya. Pada permukaan dalam konduktor tidak terdapat muatan listrik. Hasil uji menyatakan bahwa muatan paling rapat terdapat pada bagian permukaan luar konduktor yang paling runcing.

Pelepasan muatan adalah melompatnya muatan-muatan listrik (elektron) dari suatu benda ke benda lain, termasuk dari awan ke bangunan. Sambaran petir dapat menyebahkan kebakaran bangunan. Untuk melindunginya, pada puncak bangunan dipasang penangkal petir, peralatan yang pertama kali dibuat oleh Benyamin Franklin. Penangkal petir yang merupakan bola konduktor berongga yang bagian runcing ada pada posisi paling atas paling banyak menginduksi muatan sehingga jika awan yang bermuatan melewati di dekat penangkal petir, penangkal petir akan menginduksi muatan ke bagian yang runcing terlebih dahulu dan disalurkan melalui konduktor ke tanah, sehingga bangunan aman dari sambaran petir.

Dua keuntungan jika sebuah bangunan tinggi dipasang penangkal petir, yaitu:
1. Mengurangi kesempatan puncak gedung tersambar petir
2. Jika petir tetap menyambar, disediakan jalur untuk aliran elektron-elektron sampai ke tanah
tanpa merusak gedung.

C. Apa yang dilakukan jika terjadi hujan disertai petir?

Sewaktu terjadi hujan yang disertai petir, ada beberapa tips yang dapat mengantisipasi ang terjadinya sambaran petir, yaitu:
  1. Jangan berada di tempat terbuka seperti lapangan, sawah, yang tidak ada pepohonan yang tinggi disekitarnya saat terjadi hujan petir.
  2. Berlindunglah di tempat yang aman, masuk ke dalam rumah, masuk ke dalam mobil, atau masuk ke perkampungan dimana terdapat pepohonan yang lebih tinggi dari kita.
  3. Pasanglah anti petir untuk bangunan rumah anda.
  4. Sebaiknya menghentikan aktivitas lapangan saat terjadi hujan petir.
  5. Matikan peralatan elektronika seperti TV, Radio, dan lain-lain saat terjadi hujan petir.

Sabtu, 22 Agustus 2009

Dan Rasulallah pun tertawa

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa ada seorang lelaki datang menghadap Rasulullah saw. Orang itu punya masalah besar. Ia berkata, “Ya Rasulullah, aku telah binasa.”

Rasulullah saw. bertanya, “Apa yang terjadi?”

Orang itu menjawab, “Saya mendatangi isteri saya di pagi hari bulan Ramadhan dan saya berpuasa.”

Benar. Ini masalah besar. Orang ini telah melakukan dosa yang sangat besar. Ia bersetubuh dengan isteri secara sengaja sewaktu berpuasa di bulan Ramadhan. Namun orang ini sungguh hebat. Ia berani mengakui kesalahannya itu di hadapan Rasulullah saw.

Apa yang dilakukan Rasulullah saw. kepada orang itu?

Rasulullah saw. tidak bermuka masam. Marah? Tidak. Beliau tidak memarahinya. Lelaki itu datang dengan rasa penyesalan dan ingin bertobat. Ia tidak datang dengan sikap membangkang. Ia datang berharap mendapat penyelesaian atas masalahnya.

Maka Rasulullah saw. bertanya, “Apakah kamu punya budak yang bisa dimerdekakan sebagai kafarat atas apa yang telah kamu lakukan?”

Orang itu menjawab, “Tidak.”

Rasulullah saw. bertanya lagi, “Apakah kamu mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?”

Lelaki yang tak mampu menahan nafsunya itu menjawab, “Tidak.”

Rasulullah saw. bertanya lagi, “Apakah engkau mampu memberi makan 60 orang fakir miskin?”

Lelaki itu sekali lagi menjawab, “Tidak.”

Tiba-tiba terjadi kebuntuan. Lelaki itu tidak punya apapun yang bisa digunakan untuk membayar kafarat atas perbuatan dosanya itu. Ia terduduk. Pasrah atas keputusan yang akan ditetapkan Rasulullah saw. atasnya.

Tak lama kemudian, datang seseorang membawa sebakul kurma. Orang ini memberi kurma itu kepada Rasulullah saw.

Rasulullah saw. memanggil si lelaki yang melanggar aturan Allah swt. Kepada orang-orang yang berpuasa. Kepadanya Rasulullah saw. menyerahkan kurma itu. “Ambillah ini. Sedekahkan!”

Orang itu malah bertanya, “Ya Rasulullah saw., apakah saya harus bersedekah kepada orang yang lebih miskin daripada saya? Demi Allah, tidak ada orang yang lebih miskin dari saya di Madinah ini.”

Mendengar itu Rasulullah saw. ketawa. Setelah itu Rasulullah saw. bersabda, “Kalau begitu, berikan kurma itu untuk makan keluargamu!”

Sungguh, betapa lebar senyum lelaki itu. Kafarat dosanya tertebus, keluarganya mendapat makanan. Subhanallah!

Kamis, 20 Agustus 2009

Bangsa Natar

Bagi para pemain travian,yang masih pada belum tau sejarah bangsa natar,ini ceritanya:

Dahulu kala sebelum Bangsa Romawi masuk ke dunia Travian, sebuah bangsa super telah ada dan telah menguasai dunia travian dan membuat bangsa-bangsa lain seperti Galia & Teuton sebagai budaknya. Bangsa Natar ini adalah sebuah bangsa super yang memiliki kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang tinggi. Entah mengapa Suku Natar ini hilang dari peradaban dan mengubur semua ilmu pengetahuannya. Bangsa ini telah dilupakan dari dunia Travian.Tetapi kelak, bangsa Natar yang pernah menguasai dunia ini akan muncul kembali. Tentu dengan segenap kebudayaan, kebijaksanaan dan ilmu pengetahuannya yang tinggi. Suku ini berencana untuk menguasai dunia Travian kembali untuk yang kedua kalinya. Dan hanya bangsa inilah yang mampu mendirikan WOTW. Dan kedatangannya untuk keduakalinya memang untuk menunjukkan supremasinya dengan membangun WOTW di Golden City.Memang untuk membangunnya dibutuhkan biaya dan sumberdaya manusia yang sangat besar. Dan untuk itulah Suku Natar ini akan menguasai desa-desa lain di Travian, termasuk desa Anda!!!Suku Natar ini akan muncul sekitar 8-10 bulan sejak server dijalankan. Suku Natar ini dijalankan oleh NPC alias non-player character yang berarti dijalankan oleh komputer. Suku ini benar-benar super karena memiliki pasukan-pasukan super yang kemampuan dan kekuatannya bisa saja beberapa kali lipat kemampuan pasukan suku biasa dan dapat dibuat 2× kali lebih cepat.Misalnya saja unit pengintai, kalau suku Galia memiliki Pathfinder, Romawi memiliki Equites Legati atau Teuton memiliki Scout yang kesemuanya pengintai berkuda atau pelari, maka suku Natar memiliki Birds of Prey. Wujudnya sebuah burung pengintai yang tentu saja memiliki kecepatan tinggi dan jangkauan pengintaian yang lebih luas. Untuk membuatnya termasuk murah sehingga suku Natar bisa memiliki burung pengintai ini dalam jumlah yang sangat besar. Dan asyiknya adalah karena sulit dibunuh, tidak seperti pasukan suku biasa yang bisa saja terperangkap atau pun dibunuh. Hiks…Ada 10 jenis pasukan Natarian dimana kekuatannya tidak diketahui, Antaranya adalah :

Pikeman : Pasukan menggunakan lembing
Thorned Warrior - Pasukan Infantry pejalan kaki
Guardsman - Pasukan Pertahanan Desa
Birds Of Prey - Burung pengintip (undeathable)
Axerider - Pasukan berkuda bersenjata kapak
Natarian Knight - Infantri berkuda yg sangat kuat
War Elephant - Pertahanan infantry gajah perang
Ballista - Semacam catapult - Bola Besi berapi
Natarian Emperor N - Pemerintah Natarian/Jeneral
Settler - Pengangkut bisa angkut nilai seluruh desa (>100,000).

Itu baru kasus satu pasukan. Bagaimana dengan jenis pasukan lain? Selain lebih kuat, juga lebih cepat. Hiks… benar-benar musuh yang berat.Berhati-hatilah Ketika Suku Natar Ini Muncul.Mengapa harus berhati-hati? Karena ketika suku ini muncul di server, maka dia bagai predator bagi pemain-pemain lain. Yang lemah akan ditaklukkannya. Ini bagaikan sebuah hari kiamat di server Travian. Kalau pun desa Anda masih hidup, desa Anda cuma bagaikan sapi perah, diperas habis-habisan sumber dayanya. Dan para penduduk akan dijadikan budak untuk membangun WOTW.Jadi ketika suku Natar ini muncul di server kita, maka lawan kita sesungguhnya bukan lagi pemain travian lain. Kita harus bisa bersatu melawan suku Natar ini. Kalau tidak, maka kitalah yang akan dikalahkannya.Untuk bisa mengalahkannya, kalau perlu para aliansi saling bergabung untuk berperang melawannya. Walau pun demikian, hanya ada 1 suku yang dapat merebut script pengetahuan suku Natar dari Gudang Ilmunya.Nah, untuk itu diperlukan suatu strategi bersama, kalau perlu strategi lintas aliansi. Tentu saja dengan mengesampingkan ego dan tujuan pribadi masing-masing aliansi. Soalnya kalau tidak, maka seluruh pemain akan kalah dan server dikuasai oleh suku Natar yang dimainkan oleh NPC.Kemanunggalan itu harus dijalin di server Travian.Berburu Waktu. Satu-satunya cara mengalahkannya adalah dengan sesegera mungkin mengalahkan Suku Natar saat pertama kali kemunculannya. Jangan sampai suku ini sempat berkembang dan membangun kekuatan, apalagi sampai membangun WOTW! Suku Natar ini seperti suku predator dan harus segera dibasmi.Masalahnya adalah karena kita tidak tahu kapan suku ini muncul. Di beberapa literatur resmi cuma menyebutkan bahwa suku ini “akan segera muncul.” Dan pesan ini akan membuat para kesatria menggigil ketakutan karena pertempuran mahadahsyat akan segera tiba. Akhir jaman akan tiba.Di forum-forum ada yang menyebutkan kemunculannya 8 sampai 10 bulan sejak sebuah server Travian dimainkan. Tetapi kapan suku ini muncul? Hanya pemilik server Travianlah yang tahu. Hihihi…Masalah kedua adalah karena kita tidak tahu di koordinat mana suku ini dimunculkan. Bisa jadi suku ini sudah menjadi tetangga kita. Dan tahu-tahu desa kita sudah ludes. .

Rabu, 19 Agustus 2009

Islam Indonesia,antara nyata dan abstrak

"Antara nyata dan tidak, antara mau dan tidak mau tapi itu semua adalah sebuah titik bahwa kita harus sadar bahwa kita adalah sebaik-baiknya umat ketika kita mampu menampakan sisi keislaman yang sebenarnya tanpa ada dikotomi antara tauhid dan aspek dunia.”

Telukjambe, September’08 Esok adalah sebuah kumpulan cerita yang abstrak dan tak bisa diprediksi, namun seorang manusia yang wajar adalah seseorang selalu mempersiapkan segalanya atau selengkapnya dengan baik untuk songsong masa depan. Allah Swt. Berfirman dalam Al Qur’an Surat Al Hasyr ayat 18 :

“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Muslim yang baik adalah muslim yang sudah tahu betul apa yang akan dilakukan pada hari ini, dan ia sadar bahwa apa yang ia lakukan hari ini akan memberikan dampak yang signifikan pada masa mendatang. Tak ada nilai-nilai keraguan ataupun nilai yang cenderung kepada sikap pesimistis, karena semua tahu bahwa esok adalah abstrak dan harus dipersiapkan dengan matang.

Indonesia adalah negeri muslim terbesar di dunia, yang merupakan asset yang berharga dan merupakan tolak ukur dari masyarakat muslim dunia. Karena itulah wajah dunia muslim Indonesia selalu menjadi sorotan yang paling tajam, sehingga ia merupakan sebuah informasi penting dalam segala kepentingannya. Muslim Indonesia dengan ciri yang lebih moderat bahkan mampu memposisikan diri sebagai negara muslim yang mampu menerapkan kesejukan, merupakan wajah lain dari dunia Islam yang cenderung kekinian dianggap sebagai agama radikal,agama teroris.

Oleh karena itu menurut hemat saya, posisi tawar itu merupakan hal yang berharga yang harus terus diperankan oleh Indonesia. Dan juga dengan posisi yang demikian, seharusnya peran kita pun sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar harus lebih signifkan dalam kancah dunia internasional. Sebagai negara mayoritas muslim, sudah seharusnya juga mempersiapkan diri untuk menjadi negara yang mampu berkompetisi dengan masyarakat internasional. Kita seharusnya tidak perlu takut lagi dengan era pasar bebas jika sudah mempersiapkan dengan matang tentang kader-kader penerus.

Namun sayang, kita ini terlalu sering terjebak dalam pemikiran pragmatis sehingga cita-cita kita yang termaktub dalam preambule UUD’45 yakni mewujukan masyarakat adil makmur hanya akan menjadi mimpi di siang bolong. Jika kita menilik dan mentadaburi QS Al Hasyr ayat 18 tadi, sungguh akan menjadi sangat menarik dan akan mampu menggenjot mental bangsa menjadi bangsa yang selalu memiliki perencanaan yang mantap dalam melangkah.

Namun permasalahnnya tidak sesederhana itu, karena kita sebagai bangsa yang mayoritas muslim sudah kehilangan akarnya dan kehilangan pegangan utamanya. Nilai moral sebagai seorang muslim salah satunya saja nilai silaturahim hanya terlihat setahun sekali dalam tradisi mudik, lalu nilai lain tentang Islam contoh kejujuran sudah tergerus oleh pemikiran “perut adalah segalanya” sehingga kita pun menjadi negara mayoritas muslim namun sebagai negara peringkat ketiga dalam korupsi.

Al Qur’an yang seharusnya menjadi pedoman dan tuntunan dalam melangkah kini hanya menjadi hiasan di sudu-sudut ruangan dihiasi dengan bingkai dan terlihat rapi karena memang belum pernah dibuka, atau mungkin ada dari kalangan yang terlihat hafal ayat Al Qur’an namun sayang hanya sekedar hafal dan hanya sampai di bibir saja belum sampai ke hati dan perwujudan dalam kehidupan. Kita hanya menjadi bangsa yang hanya sekedar namanya saja mayoritas Islam, namun kepribadian- kepribadiannya jauh dari konsep pribadi muslim sejati.

Ini yang menjadi polemik, ini yang menjadi rancu atau dengan bahasa yang lain “masa orang Islam takut dengan Islam”. Ada apa dengan ajaran Islam, dan ada apa dengan ketakutan yang menghampiri orang-orang muslim kini tentang ajaran agamanya? Contoh dalam hal ini orang “Islam” malas dengan mengeluarkan zakat, padahal dengan pengelolaan zakat itu orang miskin itu menjadi tidak ada (contoh dalam hal ini baitul mal yang dikelola Umar ibn Abdul Aziz) lalu kenapa harus takut jika itu memberi peluang hidup yang lebih baik kepada saudara kita yang miskin. Dan dalam hal ini tidak pernah ada cerita orang kaya jatuh miskin hanya gara-gara zakat, malah kekayaan kita akan bertambah banyak dan yang jelas semakin barakah.

Islam di Indonesia seharusnya menjadi ruh dalam perubahan tataran moral pribadi-pribadinya, dari yang tak jelas menjadi semakin jelas, dari yang rapuh menjadi tatanan yang kuat. Islam seharusnya menjadi kekuatan perekat persatuan bangsa ini, dan bukan menjadi sebuah kata-kata yang tabu dalam ranah kenegaraan karena Islam itu menganut sistem rahmatan lil ‘alamin. Islam Indonesia seharusnya menjadi pioner dalam tumbuh kembangnya pribadi muslim yang mewujudkan aspek tauhid dalam ilmu pengetahuan teknologi, kebudayaan serta kehidupan sosial kemasyarakatan tanpa menjadi masyarakat yang antipati terhadap lingkungan sekitar (eksklusif).

Konsep syumuliyatul Islam (kesempurnaan Islam) harus mampu diserap atau bahkan ditransfer ke dalam jiwa setiap muslim, agar ia menjadi sadar bahwa Islam itu bukan hanya mengurusi atau mengatur ibadah sholat, zakat, puasa, haji namun juga keselurahan kehidupan pribadi muslim diatur bahkan sampai ke ranah kenegaraan. Oleh karena itu, mulai saat ini kita harus segera sadar bahwa kita itu adalah negara dengan mayoritas muslim terbesar dan punya peran cukup signifikan dalam kancah internasional mulai mempersiapkan generasi penerus yang akan datang menjadi generasi yang bukan generasi mental lemah, bukan generasi bodoh, dan bukan generasi yang hanya bisa menjadi follower murni.

Kita harus menyediakan fasilitas-fasilitas untuk menunjang pembentukan pribadi-pribadi bermental pemenang, kita harus memberikan kucuran-kucuran dana yang cukup dan memadai kebutuhan kepada mereka yang berani berjuang mewujudkan cita-cita bangsa ini. Islam itu harus menjadi titik tolak berfikir, bergerak, berjuang seorang muslim, dan bukannya menjadi sebuah kejumudan.

Esok hari merupakan harapan bagi orang-orang yang optimis, dan Islam selalu mengajarkan sikap optimis dalam menjalani hidup. Sudah saatnya kita teriak “bebas merdeka” dari cengkraman nafsu syaitani yang selalu menyusun dan mendayung kita untuk menjauh dari Allah swt. dan Sunnah Rasulullah saw. Sudah saatnya pula Islam Indonesia hari ini berjalan beriringan bersama Islam di seluruh dunia untuk sama-sama berfungsi sebagai pemimpin dunia yang mampu melayani umat dunia ini dalam kerangaka keragaman suku, budaya, bahasa, dan agama dan saya rasa Islam sudah selesai dalam kerangka keberagaman itu dengan QS Al Hujarat Ayat 13 dan QS Al Kafiruun ayat 6 dan Islam bukanlah agama yang ketika mengahadapi masalah harus selalu diselesaikan dengan peperangan (pedang terhunus).

Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kita saat ini punya peran dalam menjawab pertanyaan Islam Indonesia esok hari akan seperti apa? Allahu a’lam

Sabtu, 15 Agustus 2009

Aku muslim,aku prajurit

James Yee dan Keluarga“Aku prajurit Amerika, seorang warga negara, dan seorang patriot. Tapi dalam tatapan kecurigaan, aku minoritas sesat yang tidak memiliki hubungan inklusif dengan pemerintahan nasional Amerika. Aku hanya seorang muslim.” Demikian Yee menulis di bagian akhir kesaksiannya atas kebrutalan tentara Amerika atas dirinya dan tawanan muslim yang lain.

James Yee adalah seorang mualaf lulusan West Point, akademi militer paling bergengsi di AS. Mulanya, ia adalah pemeluk Kristen Lutheran. Ia memilih untuk memeluk Islam ketika ke Suriah. Setelah lulus dari West Point ia bertemu dengan seorang wanita bernama Huda yang kemudian menjadi istrinya. James Yee lulus dari West Point pada tahun 1990, mengabdi di Angkatan Darat AS selama empat belas tahun, termasuk tugas di Arab Saudi pasca-Perang Teluk I. Setelah memeluk Islam pada tahun 1991, ia belajar Islam dan bahasa Arab di Damaskus- Suriah selama empat tahun. Ia telah dua kali menunaikan ibadah haji ke Makkah.

Pada awal 2001, dia kembali ke dinas militer di tengah sentimen AS yang kuat terhadap Islam pasca tragedi WTC. Di penjara Guantanamo (Gitmo) dia ditugaskan sebagai ulama militer (chaplain) yang melayani seluruh tahanan yang semuanya muslim. Penjara Gitmo yang berada di Kuba adalah tempat meringkuknya tawanan yang dituduh berkomplot dengan Osama bin Laden dan mantan Pasukan Taliban.

Ketika tiba di Guantanamo, Yee menemukan banyak sekali kebrutalan yang dilakukan terhadap orang-orang Muslim yang menjadi tahanan di sana. Namun karena awalnya ia menganggap kebrutalan ini dilandasi oleh ketidaktahuan, Yee justru memandang kondisi ini sebagai tantangan baginya. Yee tidak hanya ingin memberikan pelayanan spiritual kepada para tahanan, namun ia juga ingin mendidik para personel militer AS tentang Islam.

Sayangnya, hal inilah yang menyeretnya ke dalam kubangan masalah. Karena memperlakukan para tahanan dengan hormat dan bermartabat, bicara yang baik-baik tentang Islam, serta memimpin kegiatan-kegiatan keagamaan, Yee malah dipandang sebagai teroris, dipandang sebagai musuh.

Karena James Yee seorang Muslim, ia dicurigai dan diperlakukan semena-mena olah para prajurit lain. Para prajurit itu mengabaikan perintah-perintahnya sebagai Kapten Angkatan Darat AS. Ini merupakan tindakan indisipliner, namun tak ada tindak lanjutnya. Ini membuktikan bahwa seorang Muslim tidak bisa menjadi tentara sungguhan di AS, apalagi menjadi perwira.

Sebagian besar kebrutalan yang dilakukan terhadap James Yee dan para tahanan lain di Guantanamo merupakan tanggung jawab Jenderal Geoffrey Miller, orang yang berkuasa di Guantanamo. Jenderal Miller sepertinya punya dendam dan kebencian pribadi terhadap Yee dan kaum Muslimin. Entah apa motifnya.

Keyakinan Kristen Miller sendiri yang radikal dipercaya ikut andil dalam segala tindak-tanduknya di Guantanamo. Namun, sayangnya, James Yee-lah yang menghadapi dakwaan kriminal, buka Miller. Yee-lah yang terpaksa mengundurkan diri, bukannya Miller. Padahal Miller-lah—beserta sejumlah perwira senior lainnya—yang seharusnya dipecat dengan tidak hormat dari dinas militer.

Kekerasan dan perilaku tidak manusiawi yang bertubi-tubi mengakibatkan beberapa tahanan harus pingsan dan mencoba bunuh diri. Pelecehan terhadap Islam dipertontonkan oleh para penjaga. Alquran dilempar, ditendang, diinjak dan dirobek. Lemparan batu juga dilakukan pada tahanan yang sedang shalat berjamaah. Di Kamp X-ray dan Delta tahanan dipaksa berlutut berjam-jam di bawah panggangan matahari, sementara kaki dan tangan diborgol. Jika meratap minta minum, maka para penjaga memberinya tendangan. Tidak hanya itu, tahanan juga disuruh mandi air kencing dan kotorannya.

Amerika rupanya enggan menerapkan Konvensi Jenewa kepada tahanan muslim di kamp militer Guantanamo.

Penganiayaan dan pelecehan seksual terhadap tahanan muslim di Penjara Guantanamo bukanlah isapan jempol. Ratusan orang yang terkurung di kamp militer Amerika Serikat itu mendapat perlakuan sangat tidak manusiawi.

James Yee membeberkan kekejaman tentara Amerika di Penjara Guantanamo berdasarkan kesaksiannya saat bertugas di sana. Pelecehan dan pembunuhan karakter dialaminya. Hanya karena Yee beragama Islam dan berusaha berbuat lebih beradab. Juga karena ia seorang imam muslim—dai (pendakwah)– di lingkungan militer Amerika yang berupaya meluruskan kekeliruan pemahaman tentang Islam kepada temannya sesama prajurit. Kisah tragis yang dialami Yee, tentara Amerika keturunan Cina berpangkat kapten ini, berawal dari masa dinasnya di Guantanamo.

Dalam kurun 10 bulan bertugas di Kamp Delta—sebutan untuk delapan blok penjara itu—ia menjadi saksi kekejaman yang dialami para tahanan. “Bahkan mereka tidak mendapatkan perlindungan seperti yang tercantum dalam Konvensi Jenewa,” papar Yee memberi kesaksian.

Pemerintahan Presiden George W. Bush dan kalangan militer enggan menerapkan konvensi itu kepada tahanan muslim yang disebutnya sebagai teroris. Para “pejuang” muslim, musuh Amerika dari berbagai negara, tidak memperoleh haknya sebagai tahanan perang.

Dapat dipastikan, penganiayaan terhadap tahanan dan pelecehan kitab suci Al-Qur’an kerap terjadi saat tahanan menjalani pemeriksaan. Polisi militer di penjara sering menggunakan lembaran Alquran untuk membersihkan lantai. Aku sering menemukan sobekan lembar Alquran di lantai. Hampir setiap hari terjadi pertikaian keras antara penjaga dan tahanan yang berujung penyiksaan. Terkadang prajurit Amerika yang bukan muslim sengaja membuat keributan selagi tahanan tengah beribadah.

Tak jarang pula tahanan dipaksa meninggalkan shalat untuk menjalani pemeriksaan. “Lambat laun aku sadar bahwa usahaku untuk memberikan pengajaran tentang toleransi membuat kecurigaan mereka semakin dalam,” tulis Yee. Dan siapa pun yang bertugas di kamp itu harus tetap menjaga kerahasiaan tentang apa pun yang dilihat dan dialami.

Diam-diam, gerak-gerik prajurit yang bertugas pun selalu diawasi oleh agen rahasia pemerintah, baik dari FBI maupun badan intelijen militer. Yee yang sejak masuk Islam menambahkan Yusuf dalam namanya, tak luput dari pengawasan. Hingga akhirnya, Yee diciduk pada 10 September 2003 di Bandara Jacksonville, Florida.

Selama 10 hari dia dikurung di sel dan diperlakukan seperti tahanan. Diperiksa dengan telanjang, tidak diberi makan, diborgol tangan dan kaki, pengaburan panca indera, serta perlakuan lainnya tanpa mempertimbangkan bahwa dia adalah seorang perwira angkatan darat.

”Mereka tidak peduli pangkatku kapten, lulusan West Point, akademi militer paling bergengsi di Amerika Serikat. Mereka tidak peduli agamaku melarang telanjang di hadapan orang. Mereka tidak peduli belum ada dakwaan resmi terhadapku. Mereka tidak peduli istri dan anak-anakku tidak mengetahui keberadaanku. Mereka pun jelas tidak peduli kalau aku adalah warga Amerika yang setia dan, di atas segalanya, tidak bersalah”.

Sejak saat itu, beragam tuduhan dilontarkan untuk menjeratnya. Pengkhianatan, persekongkolan dengan teroris, hingga isu perselingkuhan ditebar. Sejumlah koran Amerika sendiri sempat terjebak pada kekeliruan informasi yang disebar intel.

Mereka menyebut Yusuf Yee sebagai antek Taliban. Isu perselingkuhan yang sengaja ditebar ke koran nyaris menghancurkan rumah tangganya. Teror dan fitnah juga dilancarkan agar istrinya juga turut membencinya.

Istrinya menggenggam pistol di tangan yang satu dan dua butir peluru di tangan lainnya. “Ajari aku cara menggunakannya,” bisik wanita itu melalui telepon dari apartemen mereka di Olympia, Washington. Dari semua hal yang pernah dilalui James Yee—penahanan, tuduhan spionase, 76 hari di dikurung di sel isolasi—ini adalah yang terburuk.

Rasa takut membadai di dadanya saat bicara di telepon dengan istrinya. Sebagai seorang ulama militer, Yee telah dilatih untuk mendeteksi dan mencegah tindakan bunuh diri. Yee tahu bahwa kondisi Huda telah kritis. Istrinya itu telah menemukan pistol Smith & Wesson miliknya yang disimpan di tempat tersembunyi di dalam lemari. Huda sudah merencanakan ini. Yee merasa tak berdaya…

Yang lebih mencengangkan, ada anak di bawah umur dijebloskan ke penjara ini dengan tuduhan sebagai anggota jaringan teroris. Seorang di antaranya adalah Omar Khadir, bocah muslim asal Kanada yang baru berusia 15 tahun.

Kesaksian James Yee ini kian menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi di penjara-penjara khusus Amerika. Yee menyebutkan, perang melawan terorisme yang dicanangkan Presiden Bush melahirkan kegilaan di kalangan militer Amerika. Yee menjadi korban kegilaan itu.

Pengalaman kelam selama lebih dari satu tahun dalam tahanan militer memberinya pelajaran berharga. Kondisi militer Amerika jauh dari gambaran ideal Yee. Perbedaan dan kehormatan serta kemerdekaan menjalankan agama tidak dijamin.

Agama dan keyakinan ternyata masih menjadi masalah utama di dunia militer negeri yang mengaku demokratis itu. “Mereka tidak mempertimbangkan bahwa aku adalah seorang prajurit yang setia,” tulis James Yee.

Kesaksian Yee ini layaknya film drama produksi Hollywood. Seorang perwira militer Amerika Serikat dijebloskan ke penjara berdasarkan sangkaan spionase, melakukan pemberontakan, menghasut, membantu musuh, dan menjadi pengkhianat militer dan negara.

Tapi semuanya tidak terbukti dan akhirnya perwira itu dibebaskan dari semua dakwaan. Kapten James Yee, perwira itu, mendapatkan perlakuan tak beradab dari militer AS karena dia beragama Islam dan reaksi paranoid AS terhadap Islam yang sama sekali tak beralasan.

Tapi publik AS tahu bahwa itu bohong. Sementara kredibilitas militer AS runtuh akibat kecerobohannya dalam kasus ini. Bahkan New York Times edisi 24 Maret 2006 menurunkan tajuk rencana berjudul “Ketidakadilan Militer”.

Meskipun sama sekali bersih dari tuntutan, namun keinginannya untuk tetap mengabdi pada Tuhan dan negara pupus. Yee “terpaksa” mundur dari militer pada 7 Januari 2005. Sayangnya, karier militer dan reputasinya telah lebih dulu hancur. Bahkan hingga kini statusnya masih ‘dalam pengawasan’.

AS benar-benar paranoid. Siapa pun yang dianggap musuh, apa pun dilakukan. Tidak peduli itu bertentangan dengan hak asasi manusia, keadilan konvensi internasional, atau hal lainnya yang selalu digemborkannya sendiri.

Kasus Yee dan Penjara Guantanamo makin merontokkan citra AS di mata publik dunia. Kini penutupan penjara Gitmo sedang dipertimbangkan karena tekanan dunia internasional melalui PBB, termasuk sekutu dekatnya, Inggris dan Italia. Sekitar 500 tahanan dari 35 negara kini masih meringkuk dalam penjara itu.

Salah satu pelajaran yang bisa dipetik dari kasus Yee adalah peran media massa. Saat proses penahanan, lengkap sudah penderitaan Yee. Bukan saja dipenjarakan tanpa bukti, namun dia juga telah dihakimi oleh media massa (trial by the press) sebelum pengadilan digelar. Pers AS seperti Washington Post, New York Times, Guardian, Dll. yang mendengungkan hak asasi, justru bersifat tendensius dan tidak cover both sie. Informasi yang disajikan adalah versi militer AS.

Namun keteledoran pers tersebut ditebus dengan kritik pedas terhadap pemerintah setelah tuduhan terhadap Yee tidak terbukti. Artikel, tajuk rencana, dan berita-berita yang disuguhkan semuanya berupa pembelaan, bahkan sebagian media massa minta maaf pada Yee.

Patriotisme Yee musnah di mata pemerintah AS hanya karena dia sebagai Muslim taat menjalankan tugasnya sesuai ajaran agama dan perintah negara. Tapi dunia tahu bahwa dia adalah seorang patriot sejati yang hidupnya diabdikan kepada Tuhan dan negaranya.

Inilah kisah yang mengungkap sisi gelap perang terhadap terorisme yang berlebihan dan tanpa aturan, yang menebar bahaya di mana-mana dan mengakibatkan seorang patriot Amerika sejati diperlakukan layaknya musuh. Bukannya mendapat penghargaan atas jasa-jasanya, Yee malah dihukum. Reputasi Amerika sebagai negara hukum yang adil ikut tercoreng bersamanya. Kita seakan muak dengan kebijakan-kebijakan AS di bawah Bush dengan segala tindak-tanduk primitifnya yang mengacak-acak peradaban dan nilai-nilai kemanusiaan.

Apakah ‘perang melawan terorisme’ yang digagas Amerika Serikat (AS) benar-benar perang yang ditujukan untuk melawan ekstremisme demi tegaknya demokrasi? Ataukah label itu hanya bungkus bagi perang melawan Islam? Para pejabat AS di lingkaran Bush bersikeras bahwa agenda mereka bersifat politis, bukan religius. Namun faktanya, retorika dan tindak-tanduk AS di lapangan mengubah perang melawan terorisme menjadi perang melawan Islam.

Tangisan preman

KRL di Pasar Minggu (everythingspossible - wordpress.com)Kereta api rel listrik (KRL) merupakan salah satu alat transportasi andalan bagi rakyat. Termasuk juga aku yang selalu menggunakan KRL jika pulang pergi Bogor – Jakarta. Karena rumah di Jakarta terletak di bilangan Pasar Minggu yang dilalui oleh jalur kereta.

Jadwal pulangku ke Jakarta tidak menentu. Sesukaku saja. Nah sekitar tahun 2005, aku lupa persisnya tanggal dan bulannya, aku pulang pada hari selasa malam naik kereta terakhir ke Jakarta dari bogor. Sesampainya di rumah aku sudah kelelahan dan langsung tertidur, karena besok paginya aku harus berangkat lagi sehabis shalat subuh mengejar kereta pertama yang lewat.

Esoknya rabu, sehabis shalat subuh aku langsung berangkat. Tanpa sarapan, juga belum tilawah. Sesampai di stasiun Pasar Minggu aku langsung mencari posisi yang enak untuk tilawah. Satu-satunya tempat yang enak untuk tilawah ada di tengah. Tempatnya terang kursi panjangnya pun kosong. Namun suasananya kurang enak, karena di sebelah ada sekumpulan orang-orang yang sepertinya masih dalam keadaan mabuk, tercium dari bau mulut mereka yang bau minuman beralkohol. Badan mereka pun bau karena sepertinya sudah beberapa hari tidak mandi.

Tapi aku tidak peduli, tilawah mah tilawah aja ujarku dalam hati. Belum satu halaman aku tilawah, tiba-tiba salah seorang dari mereka berjalan mendekatiku. Sambil menepuk bahuku dengan cukup kencang, dia berkata, ”Yang kenceng bacanya, gua pengen denger”.

Hah.., aku kaget bukan kepalang. Aku pikir tadinya dia tidak suka ketika aku tilawah Qur’an. Ternyata malah nyuruh kencengan. Disuruh baca yang kenceng, ya aku kencengin bacaannya.

Dua halaman aku baca, tiba-tiba aku terkejut kembali. Ya.. ada suara orang menangis. Dan yang lebih kagetnya lagi, ternyata yang menangis adalah preman yang menyuruhku membaca dengan keras. Sungguh, air matanya mengucur deras. Terus terang aku pun tak mengerti ayat apa yang aku baca. Yang aku ingat adalah surat Ali Imran tapi lupa ayat berapa.

Setelah menghabiskan kira-kira setengah juz, aku minta izin kepada preman itu untuk berhenti tilawah. Terus terang mataku cape juga. Dan ia pun mengizinkan. Mulailah ia angkat bicara.

”Eh tahu ga Ustad, suara lu bagus banget tad”, katanya kepadaku.

Dia manggil aku ustadz. Aku berkata dalam hati, masa iya sih.. Ibuku sendiri aja pernah negur ketila aku baca Qur’an, ”Di, kalo ngaji bagusan dikit ngapa lagunya, biar enak didenger.”

Belum selesai aku berpikir, tiba-tiba ia berkata dengan pernyataan yang mengagetkanku lagi.

”Dulu gua juga sering baca Qur’an kayak lu juga. Waktu gua di pesantren dulu.”

Aku jadi tertarik untuk berbicara dengan dia. Tak kuhiraukan bau alkohol pada mulutnya.

”Mas dulu pernah di pesantren?”, tanyaku.

”Dulu, tapi itu masa lalu”, jawabnya.

”Berarti Mas bisa shalat dong?”, tanyaku lagi.

”Ya bisa.” jawabnya.

Kusuruhnya ia shalat subuh karena memang masih ½ 6 dan belum waktu syuruq.

”Ah, orang kayak gua udah ga pantes lagi shalat, ga mungkin diterima pahalanya.” ujarnya.

”Ya jangan gitu Mas, Allah kan Maha Pengampun. Ayo Mas shalat dulu, masih ada waktu ko. Yuk saya anter ke musholla?”.

”Udah ga usah, besok aja shalatnya”, sergahnya menghindar.

Entah kenapa, seperti hilang rasa takutku sama preman yang satu ini. Aku, biasanya suka menghindar untuk mencari aman, tiba-tiba merasa nyaman bersama seorang preman. Orang-orang pun mungkin merasa heran melihat aku, yang saat itu mengenakan baju koko dengan jaket partai dakwah, ngobrol akrab dengan seorang preman berpakaian kotor, bau dan mulut bau alkohol.

Sedang asyik ngobrol akhirnya kereta yang ditunggu pun datang. Kami bertiga, dia dan satu orang temannya, naik bersamaan. Aku duduk di kursi samping pintu, dia dan temannya duduk di pintu kereta. Obrolan pun kita lanjutkan. Kembali orang-orang di kereta memperhatikan aku. Mungkin dalam hatinya bertanya, “ni orang dah gila kali ya, orang mabok diajak ngobrol. Gimana ga aneh, mas kita yang satu ini bikin ulah di kereta. Tiap orang ditanyain sama dia mengenai sholawat nabi. ‘eh lu pernah bersholawat ga?’” Begitu pertanyaannya ke setiap orang yang ada di gerbong. Mungkin dia masih ingat dengan masa-masa pesantrennya.

Mendekati stasiun Citayam dia meminta pamit kepadaku.

“Ustad gua mau turun nih. Do’ain gua ya biar bisa kayak dulu lagi.”

”Oiya, pasti”, jawabku meyakinkan dia.

”Tad, ntar lu kalo dah sampe Bogor, do’ain gua ya di mesjid empang. Di depan makam kramat.”

”Oh..”, gumamku. Di bogor memang ada mesjid yang dianggap keramat, karena ada makam yang sudah tua. Entah aku juga ‘gak tahu makam siapa. Kabarnya seorang habib kesohor di Bogor. Entahlah.

Permintaan yang berat, tapi tidak aku iyakan. Aku hanya tersenyum.

”Mas kapan kita bisa ketemu lagi?”, tanyaku padanya.

”Lu ga usah cari gua, biar gua aja yang cari lu ustad.” jawabnya.

”Oiya mas, saya pulang tiap selasa.”

”Ok, jangan lupa do’ain gua di mesjid empang.”

”Mas Ali janji ya kalo kita ketemu, Mas Ali harus sudah berubah!”, pintaku padanya.

Dengan mantap ia jawab, ”Insya Allah”.

Puas hatiku mendengarnya.

Mas Ali, itulah nama yang ia perkenalkan kepadaku. Entah apa nama aslinya atau lengkapnya. Sama persis dengan surat yang kubaca yang membuat ia menangis. Ingin rasanya bertemu dengan Mas Ali – Mas Ali yang lain.

Maafin aku Mas, aku ga pernah mendo’akan kamu di mesjid empang itu.

Maafin aku Mas, kini aku jarang pulang dengan kereta lagi.

Moga Allah meridhoimu dan memberikan hidayah kepadamu.

Sungguh aku merindukanmu karena Allah.

Bogor, Al Ghifari, Sabtu, 3 rajab 1430 H/ 27 juni 2009 pukul 01.11 WIB

Militer Prancis Masuk Islam

Survei yang dilakukan sebuah tabloid di Perancis akhir tahun 2006 mengatakan, bahwa jumlah pemeluk baru agama Islam dari warga negara Perancis asli mencapai enam puluh ribu (60 000) orang.

Mereka masuk Islam karena dorongan cinta dan takjub terhadap agama ini, atau karena pergulatan panjang dan kajian mendalam tentang ajaran agama ini. Mayoritas dari mereka pemuda kota yang berpendidikan dan modern.

Survei ini juga menegaskan bahwa warga asli yang masuk Islam berasal dari kelas sosial dan profesi yang beragam. Mereka berasal dari kelompok pemikiran, madzhab dan agama yang berbeda. Ada yang sebelumnya Sekuler, Budha, Katolik dan lainnya. Sebagaimana survei ini menambahkan, bahwa peran menonjol yang dimainkan oleh komunitas muslim dan organisasi dakwah di tengah masyarakat Perancis.

Kelompok dari militer juga banyak yang masuk Islam, lebih dari 3% pemeluk Islam di Perancis adalah seorang tentara.

Sebagaimana daerah “Aisun” sebuah wilayah di Perancis bagian selatan merupakan jumlah terbesar warga yang masuk Islam.

Sekitar seribu atau dua ribu (1000 – 2000) orang di wilayah ini masuk Islam. Mereka masuk Islam lima puluh tahun yang lalu, ketika etnis Maghribi masuk ke Perancis. Antara dua sampai tiga (2-3) orang masuk Islam setiap pekannya.

Dari jumlah penduduk yang masuk Islam itu, kelompok pemuda menempati jumlah teratas, laki-laki mencapai 83%, sedangkan wanitanya hanya 17% saja.

Faktor yang menjadikan warga Perancis masuk Islam adalah, pertemanan, yaitu pertemanan warga muslim dengan non muslim. Umat Islam dikenal sangat toleran, memiliki akhlak yang baik, taat beragama, shalat lima waktu, tidak minum khamer dan tidak melakukan tindak kejahatan pidana.

Radio “Suara Perancis” memainkan peranan yang sangat penting di dalam proses masuknya warga Perancis kepada Islam. Direktur bagian Acara radio ini, Sami Abdus Salam mengatakan, siaran radio ini sasarannya untuk komunitas muslim yang berada di masyarakat Perancis, berupa nasehat, arahan, dsikusi, dialog seputar permasalahan sosial dan keagamaan, selama delapan belas (18) jam secara live.

Dari hasil siaran itu, banyak dari kalangan pemuda muslim, sekitar 99% tidak mau makan daging babi. Selain itu, bertambahnya orang yang masuk Islam setiap hari dari warga asli Perancis, karena mereka melihat keadilan Islam yang disiarkan melalui radio.

Jumlah populasi umat Islam di Perancis lebih dari enam (6) juta orang, 10% dari total jumlah penduduk Perancis. Mereka mempunyai jumlah suara dalam pemilu sebesar satu koma delapan juta (1,8 Juta) suara. Mereka berasal dari lima puluh tiga (53) negara yang berbeda, dan dua puluh satu (21) bahasa yang berbeda. Keturunan Al Jazair termasuk yang paling dominan.

Sebuah kajian memprediksikan bahwa jumlah umat Islam akan semakin bertambah tiga kali lipat sampai tahun 2020, sekitar dua puluh (20) juta warga muslim, disebabkan populasi mereka yang cepat dan besar, banyak pendatang muslim dan juga banyak warga asli yang masuk Islam.

Karena itu kita melihat –masih kata survei itu-, kaum muslimin di sana akan sangat berperan signifikan, tidak bisa diremehkan dan tidak mungkin diabaikan, lebih khusus mereka mewakili 17% dari pekerja di militer Perancis.

Cara Unik Militer China Shalat Fajar

Salah seorang da’i duduk bersimpuh di depan seorang Syaikh, ia menceritakan pengalaman dakwahnya ketika bertugas bersama-sama dengan tentara China yang ditempatkan di Teluk, saat perang Teluk yang ke tiga.

Sang Syaikh menundukkan kepalanya dengan hidmat mendengarkan kisah da’i tersebut. Ia memulai ceritanya ketika sekelompok pasukan tentara China berada di Utara Mamlakah (Saudi), tentunya kami selaku du’at ilallah mengenalkan kepada mereka tentang ajaran Islam dan berusaha menyelamatkan mereka dari gelap-gulitanya kejahiliyahan kemusyrikan dan kedzaliman, dari penyembahan Budha, Kunfucius, dan bentuk berhala-berhala lainnya, berubah menjadi penyembah Allah Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

Sungguh, Allah swt memberi pintu kemudahan dalam proses dakwah kami tersebut. Tidak sedikit dari mereka yang kembali pada Islam. Kami pun mengajarkan kepada mereka secara bertahap rukun-rukun Islam dan mengenalkan kewajiban-kewajiban yang lain.

Dengan sembunyi-sembunyi mereka melaksanakan shalat pada waktunya tanpa sepengetahuan komandan atau atasanya… akan tetapi mereka menghadapi kesulitan di dalam melaksanakan shalat subuh, ketika komandan mereka mengetahui bahwa sekelompok pasukan berkumpul dalam satu kemah, agar bisa saling membangunkan sehingga tidak kesiangan. Mereka dipaksa untuk berpisah satu dengan lainnya.

Masing-masing mereka membawa jam “beker” untuk membangunkan dari tidur mereka. Akan tetapi ketika mereka sudah terbangun sebelum waktu fajar untuk persiapan shalat shubuh di awal waktunya, mereka dihalang-halangi oleh komandan dan ditutuplah jendela dan pintu kemah mereka…

Sekonyong-konyong mereka menemukan cara unik untuk bisa bangun tidur dan beralasan..! Sang Syaikh tertegun memperhatikan wajah da’i yang di kelilingi pasukan lainnya. Da’i tadi meneruskan, “Masing-masing mereka merencanakan untuk minun air sebelum tidur dalam jumlah yang banyak, agar bisa bangun dan keluar ke WC. Di sana ia melihat jam tangannya, dan mengetahui kapan waktu shalat subuh masuk. Jika waktu shalat subuh sebentar lagi, ia menunggu dan langsung shalat, jika belum masuk waktu fajar, ia minum air sejumlah kadar tertentu… demikian sampai bisa terbangun ketika waktu subuh.

Dengan pengalaman berkali-kali itu, masing-masing mereka akhirnya mengetahui kadar minum air yang tepat untuk bisa bangun. Jadilah masing-masing mereka bisa menunaikan shalah subuh tepat waktu…

Sampai di sini, da’i tadi memandangi wajah sang Syaikh, ketika itu berderailah air mata beliau tanda haru.

“…Mereka baru masuk Islam, cinta di hati mereka demikian kuat, ada apa gerangan?! Ya, karena mereka sebelumnya tahu kejahiliyahan dengan segala kerusakannya. Kemudian mereka mengenal Islam, merasakan kebahagiaannya, oleh karena itu mereka semangat di dalam mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan mereka sehari-hari, meskipun kondisi serba sulit.

Di mana kita, wahai umat Islam, dibandingkan dengan mereka?!!

Bahkan di antara kita, sangat disayangkan meninggalkan shalat subuh sama sekali, meskipun mendengar kumandang adzan, saat kondisi normal, bahkan sangat dekat dengan masjid

Kompetisi Roket Indonesia Dikagumi Dunia

roket

Yogyakarta, Perhelatan Kompetisi Roket Indonesia (Korindo) telah diadakan dua kali yang mengambil tempat di pantai Pandansimo, Bantul, DI. Yogyakarta. Tak disangka, ajang tersebut meraih perhatian dunia internasional, bahkan mengundang kekaguman.

“Kompetisi roket antar mahasiswa seperti ini merupakan satu-satunya di area Asia Pasifik. Jadi banyak negara yang ingin tahu dan memperhatikan even ini,” klaim Handoko, Kepala Pusat Teknologi Dirgantara Terapan Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional).

Bahkan Handoko mengaku Lapan diundang untuk melakukan demo even tersebut ke beberapa negara seperti Thailand. Tak hanya itu, beberapa negara bahkan siap menjadi tuan rumah kompetisi roket antar mahasiswa dengan mengambil contoh perhelatan Korindo.

“Namun karena prosesnya ruwet, kami masih menolaknya,” tambah Handoko pada jumpa pers di Bantul, Jumat (14/8/2009).

Sedangkan pada perhelatan Korindo tahun 2009 ini, ada pula beberapa negara yang hendak mengirim perwakilan sebagai peninjau.

Menumbuhkan Cinta Dirgantara

Dengan perhelatan semacam Korindo ini, Lapan memang hendak menumbuhkan rasa cinta dirgantara pada masyarakat Indonesia, khususnya kaum muda. Ini karena teknologi kedirgantaraan dinilai sangat penting artinya.

Misalnya untuk rekayasa cuaca. Negara-negara seperti China misalnya, dikatakan sudah maksimal menerapkankannya. Selain itu juga untuk keperluan militer. Namun Handoko enggan membeberkan sejauh mana pemanfaatan teknologi roket Indonesia untuk kepentingan militer.

“Pokoknya teknologi roket untuk militer ini ditujukan untuk damai dan tidak untuk ofensif,” tukasnya.

Rabu, 12 Agustus 2009

10 Golongan yang Tidak Masuk Surga

Ibnu Abas r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Ada sepuluh golongan dari umatku yang tidak akan masuk surga, kecuali bagi yang bertobat. Mereka itu adalah al-qalla’, al-jayyuf, al-qattat, ad-daibub, ad-dayyus, shahibul arthabah, shahibul qubah, al-’utul, az-zanim, dan al-’aq li walidaih.

Selanjutnya Rasulullah saw. ditanya, “Ya Rasulullah, siapakah al-qalla’ itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka mondar-mandir kepada penguasa untuk memberikan laporan batil dan palsu.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah al-jayyuf itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka menggali kuburan untuk mencuri kain kafan dan sebagainya.”

Beliau ditanya lagi, “Siapakah al-qattat itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka mengadu domba.”

Beliau ditanya, “Siapakah ad-daibub itu?” Beliau menjawab, “Germo.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah ad-dayyus itu?” Beliau menjawab, “Dayyus adalah laki-laki yang tidak punya rasa cemburu terhadap istrinya, anak perempuannya, dan saudara perempuannya.”

Rasulullah saw. ditanya lagi, “Siapakah shahibul arthabah itu?” Beliau menjawab, “Penabuh gendang besar.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah shahibul qubah itu?” Beliau menjawab, “Penabuh gendang kecil.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah al-’utul itu?” Beliau menjawab, “Orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf atas dosa yang dilakukannya, dan tidak mau menerima alasan orang lain.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah az-zanim itu?” Beliau menjawab, “Orang yang dilahirkan dari hasil perzinaan yang suka duduk-duduk di tepi jalan guna menggunjing orang lain. Adapun al-’aq, kalian sudah tahu semua maksudnya (yakni orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya).”

Mu’adz bertanya kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, bagaimana pandangan engkau tentang ayat ini: yauma yunfakhu fiish-shuuri fata’tuuna afwaajaa, yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala, lalu kalian datang berkelompok-kelompok?” (An-Naba’: 18)

“Wahai Mu’adz, engkau bertanya tentang sesuatu yang besar,” jawab Rasulullah saw. Kedua mata beliau yang mulia pun mencucurkan air mata. Beliau melanjutkan sabdanya.

“Ada sepuluh golongan dari umatku yang akan dikumpulkan pada Hari Kiamat nanti dalam keadaan yang berbeda-beda. Allah memisahkan mereka dari jama’ah kaum muslimin dan akan menampakkan bentuk rupa mereka (sesuai dengan amaliyahnya di dunia). Di antara mereka ada yang berwujud kera; ada yang berwujud babi; ada yang berjalan berjungkir-balik dengan muka terseret-seret; ada yang buta kedua matanya, ada yang tuli, bisu, lagi tidak tahu apa-apa; ada yang memamah lidahnya sendiri yang menjulur sampai ke dada dan mengalir nanah dari mulutnya sehingga jama’ah kaum muslimin merasa amat jijik terhadapnya; ada yang tangan dan kakinya dalam keadaan terpotong; ada yang disalib di atas batangan besi panas; ada yang aroma tubuhnya lebih busuk daripada bangkai; dan ada yang berselimutkan kain yang dicelup aspal mendidih.”

“Mereka yang berwajah kera adalah orang-orang yang ketika di dunia suka mengadu domba di antara manusia. Yang berwujud babi adalah mereka yang ketika di dunia gemar memakan barang haram dan bekerja dengan cara yang haram, seperti cukai dan uang suap.”

“Yang berjalan jungkir-balik adalah mereka yang ketika di dunia gemar memakan riba. Yang buta adalah orang-orang yang ketika di dunia suka berbuat zhalim dalam memutuskan hukum. Yang tuli dan bisu adalah orang-orang yang ketika di dunia suka ujub (menyombongkan diri) dengan amalnya.”

“Yang memamah lidahnya adalah ulama dan pemberi fatwa yang ucapannya bertolak-belakang dengan amal perbuatannya. Yang terpotong tangan dan kakinya adalah orang-orang yang ketika di dunia suka menyakiti tetangganya.”

“Yang disalib di batangan besi panas adalah orang yang suka mengadukan orang lain kepada penguasa dengan pengaduan batil dan palsu. Yang tubuhnya berbau busuk melebihi bangkai adalah orang yang suka bersenang-senang dengan menuruti semua syahwat dan kemauan mereka tanpa mau menunaikan hak Allah yang ada pada harta mereka.”

“Adapun orang yang berselimutkan kain yang dicelup aspal mendidih adalah orang yang suka takabur dan membanggakan diri.” (HR. Qurthubi)

Saudaraku, adakah kita di antara 10 daftar yang dipaparkan Rasulullah saw. di atas? Bertobatlah, agar selamat!

Gaza Merintih, Di Mana Sisi Kemanusiaan?

Pagi hari ini, saya mendapatkan SMS yang berbunyi, “Saudaraku, bangun, berwudlu dan segera shalatlah setelah membaca SMS ini, karena informasi dari seorang mujahid Palestina masuk jam 01.57 WIB, yang berbunyi; “Sekarang seluruh Gaza mati lampu total dan sirene tanda bahaya berbunyi tanda serangan, HAMAS di Palestina memohon do’a dari kita. Tolong sebarkan SMS ini.” Sumber SMS ini berasal dari seorang ustadz kondang yang sangat peduli dengan masalah dunia Islam, terutama Palestina.

Itulah yang sedang dialami saudara-saudara kita di Gaza. Proses pembunuhan massal yang sangat mengenaskan. Tidak hanya pembunuhan orang-perorang, namun pembunuhan sebuah Bangsa, bernama Palestina. Bayi tak berdosa, anak-anak yang menderita, kaum perempuan yang nestapa, orang tua yang tak berdaya. Di manakah sisi kemanusiaan itu, wahai umat manusia?

Gerakan Perlawanan Islam Hamas meminta negara-negara Arab dan Islam, khususnya Mesir, untuk menghentikan blokade yang diterapkan kepada Jalur Gaza. Isolasi ini mengancam kehidupan ratusan orang sakit setelah terputusnya bahan bakar dan terjadinya tragedi kemanusiaan, “Tak ada alasan bagi siapapun,” tegas Hamas.

“Hari ini pihak Zionis ‘Israel’ meningkatkan ancaman dan blokadenya kepada Gaza hingga mengancam akan terjadinya tragedi kemanusiaan. Terlebih-lebih bahan bakar akan habis dan pasokan listrik di Gaza juga akan habis dalam beberapa jam lagi. Sementara Zionis ‘Israel’ mengancam akan menghancurkan infrastruktur Palestina, mengancam akan membunuh para pemimpin politik Palestina, mengancam akan menghancurkan kantor, lembaga dan departemen yang ada. Mereka mengira, dengan cara itu, bisa mematahkan semangat juang bangsa Palestina lalu tunduk kepada penjajah dan mengangkat bendera putih untuk menyerah,” kata Hamas yakin.

Dr. Sami Abu Zuhri, juru bicara Hamas, dalam konferensi pers kemarin malam, Ahad (20/1) menanggapi pemutusan listrik secara total di Jalur Gaza, mengatakan bahwa blokade atau embargo ini bertujuan untuk menjadikan bangsa Palestina tunduk dan meninggalkan komitmen perjuangannya, “Konspirasi untuk menundukkan Gaza tidak akan berhasil, walau luka dan derita kami alami, kami akan katakan kepada semua orang, kami tidak akan mengangkat bendera putih dan tidak akan menyerah,” demikian tegas Abu Zuhri.

“Enyahlah hai musuh bersama konspirasinya, yang ingin menjerumuskan bangsa Palestina dalam perang saudara. Semua ancaman, baik yang datang dari dalam maupun luar, tak akan membuat kami takut. Kami akan terus melangkah meniti janji Allah ta’ala yang pasti. Slogan kami di periode ini adalah sabar dan terus sabar. Tempat bergantung kami hanyalah kepada Allah ta’ala semata, walaupun pasokan listrik, air dan bahan bakar distop, tapi Allah ta’ala akan menggantikannya dengan yang lebih baik dan banyak. Walau musuh terus membunuh para pejuang dan pahlawan kami, tak akan membuat kami putus berpegang pada janji Allah yang pasti,” tambah pernyataan Hamas yakin.

Abu Zuhri menjelaskan bahwa apa yang tengah terjadi ini sebagai “Pembunuhan perlahan, bukan hanya kepada satu orang tapi kepada bangsa seluruhnya.” “Keputusan mati yang dikeluarkan pihak penjajah Zionis ‘Israel’ kepada Jalur Gaza akan membuat bangsa kami menghadapi pembunuhan perlahan melalui isolasi yang ditingkatkan dan menghentikan suplai listrik. Sehingga Gaza tanpa obat-obatan, makanan dan listrik,” imbuh Abu Zuhri.

Juru bicara Hamas ini meminta pertanggungjawaban kepada pemimpin Amerika yang menyebabkan semua ini. Ia mengisyaratkan bahwa Presiden Bush yang memberikan lampu hijau kepada penjajah Zionis ‘Israel’ untuk meningkatkan serangannya ke Gaza setelah kunjungannya ke kawasan.

Hamas menyampaikan keheranannya atas sikap membisu dari negara-negara Arab dan Islam atas semua kejahatan ini, “Apa yang Anda tunggu, kami diblokade Anda diam, kami dibunuh Anda tak bergerak, sampai kapan kebisuan ini. Tidakkah aksi pembunuhan dan pembantaian ini menggerakkan hati nurani Anda? Tapi kami tetap berharap agar Anda bisa bergerak, wahai umat Islam bergeraklah tak ada lagi alasan untuk membiarkan kami terus diisolasi?” tanya Hamas keheranan.

“Mana partai politik, mana gerakan Islam, nasionalis, sosialis? Mana mereka yang masih mengaku punya harga diri di seluruh dunia? Bagaimana Anda membuktikan bahwa Anda bersama saudara-saudara Anda di Palestina? Mana aksi-aksi solidaritas Anda, mana aksi-aksi di jalan Anda yang ingin mendukung perjuangan rakyat Palestina, yang ingin menghentikan aksi pembantaian kepada anak-anak, orang tua dan wanita?” kata Hamas kembali mempertanyakan peran dunia Islam dan Arab atas pembantaian di Gaza.

Abu Zuhri meminta umat Islam dan Arab untuk bergerak melalui aksi unjuk rasa dan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan agar bisa menekan pemerintah masing-masing negara untuk mengambil peran dalam menghentikan blokade jahat ini. “Kami mengajak para ulama untuk mengerahkan upaya dan daya menekan pemerintahannya agar bisa mengangkat blokade dan membuka perlintasan Rafah yang ditutup karena ada intruksi dari Amerika dan Zionis ‘Israel.” demikian pinta Abu Zuhri kepada umat Islam.

Wahai umat manusia, wahai umat Islam! Apa yang kalian tunggu? Saatnya solidaritas kemanusian mengetuk hati nurani paling dalam dan sisi kemanusiaan siapa saja. Apapun latar belakang agama dan bahasa kita. ”Sungguh Allah akan menolong hamba-hamba-Nya yang menolong agama dan kehormatan tanah sucinya.” Allahu Akbar Walillahil Hamd

Perusahaan Zionis Pasarkan Sepatu Bertuliskan Allah dan Muhammad di Bawahnya

sepatu yahudi Ketua Divisi Informasi gerakan Islam di wilayah Palestina 48 hari Senin, (10/8) mengungkapkan, sebuah perusahaan sepatu Zionis memasarkan produk sepatu Babouj yang bertuliskan di bawahnya nama Muhammad Allah dengan tulisan berbentuk paku yang saling bertautan. Sementara di bagian atasnya di tulis merek sepatu “Tuhan”. Sehingga tampak bahwa nama perusahaan sepatu tersebut adalah Muhammadullah dan merek perusahaan Tuhan di atasnya.

Perusahaan ini memproduksi sepatu Babauj dan memasarkanya di pasaran. Seperti ditegaskan seorang warga muslim, Farhan Abu Ubaid dari Uyun Qarah yang menyampaikan berita ini pada gerakan Islam.

Menurutnya, ketika ia mendengar berita bahwa Zionis membuat sepatu yang bertuliskan Muhammad ia segera berangkat ke pasar dan membeli sepatu tersebut untuk membuktikan kebenaran berita tersebut dan terbukti benar.

Ternyata, tulisan Muhammad dengan khat runcing menyerupai paku yang saling bertautan dengan lafazh Allah, sementara di atasnya bertuliskan nama merek Ilah (tuhan). Setelah memeriksa sepatu tersebut, sejumlah saksi mata meyakini bahwa tulisan tersebut dimaksudkan untuk menghina zat Ilahi dan melecehkan pribadi Muhammad SAW.

Selasa, 11 Agustus 2009

Elektroskop

Elektroskop adalah alat yang dapat dipergunakan untuk mendeteksi apakah sebuah benda bermuatan listrik atau tidak, dan mendeteksi jenis muatan listrik benda. Dalam keadaan netral, daun elektroskop menguncup. Ketika bagian kepala elektroskop disentuh benda bermuatan positif, sejumlah muatan positif pada kepala ditolak dan bergerak menuju kedua daun elektroskop. Akibatnya, kedua daun elektroskop bermuatan positif (sejenis), sehingga daun elektroskop membuka karena saling tolak-menolak. Dalam keadaan bermuatan positif ini, elektroskop dapat dipergunakan untuk mendeteksi jenis muatan sebuah benda.

Sekarang, sebuah benda X yang belum diketahui jenis muatannya didekatkan ke kepala elektroskop yang bermuatan positif tersebut, dan jika ternyata menyebabkan daun elektroskop semakin membuka, dapat disimpulkan benda X bermuatan positif. Akan tetapi, jika benda X yang didekatkan ke kepala elektroskop menyebabkan daun elektroskop menguncup, berarti benda X ini bermuatan negatif.

Bagian-bagian sel syaraf

Sel saraf (neuron) memiliki bentuk yang khas. Sel saraf terdiri dari bagian-bagian: badan sel saraf, serabut saraf dendrit dan serabut saraf neurit (atau akson). Badan sel saraf terdiri dari sitoplasma, butir-butir Nissl dan inti sel.


Serabut saraf dendrit berupa serabut saraf berukuran pendek, berjumlah banyak dan bercabang banyak. Sedangkan akson berukuran panjang, biasanya hanya satu, diselimuti oleh seludang myelin berupa sel-sel Schwan serta bercabang menuju sinapsis. Di antara sel-sel Schwan terdapat celah yang disebut nodus Ranvier.

Bagian-bagian sel saraf memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:

  1. Serabut saraf dendrit: menghantarkan rangsang (impuls) dari luar sel saraf menuju ke badan sel saraf.
  2. Badan sel saraf: tempat metabolisme sel saraf.
  3. Serabut saraf akson (=neurit): menghantarkan rangsang (impuls) dari badan sel saraf menuju ke luar badan sel saraf.
  4. Persambungan (sinapsis): tempat pertemuan ujung akson sel saraf dengan ujung dendrit sel saraf lainnya, sehingga merupakan tempat perpindahan impuls menuju sel saraf lainnya.

Sabtu, 08 Agustus 2009

Bioteknologi

Bioteknologi merupakan pemanfaatan makhluk hidup untuk mengubah bahan menjadi produk dan jasa dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah
Tumbuhan memiliki sifat totipotensi yang besar, sedangkan hewan memiliki sifat totipotensi yang kecil, tapi pada saat fase embrio hewan memiliki sifat totipotensi yang besar.

Kultur sel adalah menumbuhkan sel atau jaringan pada medium tertentu dalam kondisi suci hama(aseptis), melalui kultur sel perbanyakan tumbuhan/hewan dapat dilakukan secara cepat, jumlahnya terbatas, hemat tempat dan waktu, serta memiliki sifat identik. Perbanyakan itu melalui teknik kloning (reproduksi sexual). Kultur sel tumbuhan dapat ditumbuhkan menjadi individu baru, sedangkan kultur sel hewan tidak bisa.




Rekayasa genetika merupakan upaya untuk mengubah sifat makhluk hidup dengan mengubah materi genetik yang ada di dalam selnya, cara mengubah materi genetik (DNA) dengan melalui persilangan, mutasi, transplantasi inti, fusi, rekombinasi DNA.

Transplantasi inti adalah memindahkan inti diploid ke dalam ovum yang sudah dihilangkan intinya, ovum yang mendapat inti baru tersebut melakukan pembelahan mitosis membentuk morula dan akhirnya blastula.

Fusi sel diawali oleh peleburan membran sel, diikuti oleh peleburan sitoplasma(plasmogami) dan selanjutnya peleburan inti(kariogami). Waktu inti melebur, terjadi penyususnan kembali kromosom secara acak.

Fusi sel
1. sel wadah : memiliki sifat cepat membelah(sel kanker,mieloma).
2. sel sumber gen : memiliki sifat yang diinginkan.
3. fusigen : zat-zat yang mempercepat terjadinya fusi sel. zat yang tergolong fusigen misalnya NaNO3, CsCl, pH tinggi, PEG, medan listrik dan virus

Manfaat fusi sel yakni untuk pemetaan kromosom, menghasilkan antibodi monoklonal dan membentuk spesies baru.
Beberapa alasan melakukan rekombinasi DNA yakni
1. struktur DNA sama, darimanapun sumbernya
2. DNA dapat disambung-sambung
3. ditemukannya enzim-enzim pemotong dan penyambung
4. gen dapat mengekspresikan diri di dalam sel mana sja.

Asal-usul kehidupan









Makhluk hidup di bumi ini diperkirakan muncul sekitar 4 milyar tahun tahun yang lalu.
Evolusi adalah suatu teori yang menjelaskan adanya perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan dalam waktu jutaan dan bahkan bermilyar-milyar tahun lamanya.
Aristoteles berteori bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup dan terjadi secara spontan. Teorinya : Abiogenesis atau generasi spontanea. Pendukungnya antara lain John Needham.

Menurut Louis Pasteur, makhluk hidup terjadi dari telur dan telur berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Sebelumnya ada F. Redi dan Spallanzani berusaha menumbangkan teori Aristoteles, tapi belum berhasil.

Alexander Oparin mengatakan bahwa mula-mula bumi penuh dengan uap air, metana, amonia dan karbondioksida. Gas-gas tersebut bereaksi dengan pertolongan energi listrik membentuk zat-zat organik seperti asam amino, gula sederhana. Asam amino merupakan zat yang penting untuk menyusun protein dan protein merupakan zat yang penting dalam kehidupan. Jadi kehidupan berasal dari benda abiotik yang mengalami evolusi membentuk makhluk hidup (abiogenesis secara evolusi).
Harold Urey menjelaskan sebagian tahapan teori Oparin yakni tentang terbentuknya zat organik secara spontan dari zat anorganik.
Teori oparin dibuktikan oleh Miller dengan perangkat alatnya. Hasilnya diperoleh zat organik yang berupa asam amino. asam amino ini merupakan senyawa penyusun polipeptida.
Di dalam sup praboitik terbentuk RNA, zat yang hidup karena mampu memperbanyak diri dan setelah itu terbentuk DNA. Pada suatu tempat di laut, DNA terperangkap dalam membran lemak dan protein, kemudian terbentuklah sel heterotrof pertama kali.
Sel heterotrof merupakan nenek moyang kehidupan. karena makanan mulai habis, sel heterotrof berkembang menjadi sel autotrof, yang merupakan nenek moyang sel tumbuhan. Bentuk awal sel hewan diduga mirip protista berflagel yang kehilangan kloroplasnya, teori lain menyatakan sel hewan berkembang dari sel eukariotik aerobik.
Makhluk hidup bersel satu berkembang menjadi makhluk hidup bersel banyak. Evolusi berlangsung dari makhluk hidup yang memiliki tingkatan rendah menjadi makhluk hidup yang memiliki tingkatan tinggi dan dari lingkungan air ke lingkungan darat.

Waduh,daripada dibuang,mendingan di sini aja. .
------------------------------------------------------------------


Aku ingin sepintar Lintang, dan secerdas Mahar. .,

Aku ingin memiliki keinginan yang kuat seperti lintang yang rela bersepeda dengan sepeda bututnya 80 km dan melewati sarang buaya hanya untuk datang ke sekolah, dan Harun yang meski memiliki keterbelakangan mental namun tetap bersekolah. .

Aku ingin seperti seperti Mahar dan Flo yang memiliki fantasi liar. .

Aku ingin memiliki keteguhan hati dan mimpi seperti Ikal. .

Aku ingin memiliki persahabatan seperti halnya laskar pelangi, seperti yang dilakukan A Kiong terhadap Samson. .

Aku ingin berkelana berkeliling dunia seperti Ikal dan Arai. .

Aku ingin memiliki keteguhan, ketulusan, dan kesederhanaan serta kemuliaan sebagaimana yang dimiliki Ibu Muslimah Hafsari dan Bapak Harfan Efendy Noor, yang membagi ilmu tanpa pamrih. .

Tapi aku tak ingin bernasib seperti lintang yang jadi supir truk, dan samson yang jadi tukang angkat barang, atau Trapani yang atas kecintaan yang luar biasa terhadap ibunya, berada di Rumah Sakit Jiwa. . .

Jumat, 07 Agustus 2009

OSN Bio 2009

Olimpiade Sains Nasional (OSN) sedang berlangsung di Jakarta sejak hari Senin, 3 Agustus 2009 s/d 8 Agustus 2009. Untuk bidang Biologi, kegiatan dipusatkan di SMAN 70 Bulungan dan diikuti oleh 104 siswa dari seluruh Indonesia. Tes akan dilakukan dalam dua hari, dimana tes teori akan dilakukan pada hari selasa, 4 Agustus 2009 dan tes praktikum dilakukan pada keesokan harinya, 5 Agustus 2009. Sekitar 30 siswa terbaik pada OSN tahun ini, selanjutnya akan dipanggil untuk mengikuti pembinaan terpusat di Bandung untuk menjaring 4 siswa yang nantinya akan membela Indonesia di IBO 21th Changwon, Korea tahun 2010. Selamat berkompetisi bagi putra-putri terbaik bangsa. Jadilah yang terbaik!

Kamis, 06 Agustus 2009

Perang badar kubra [ bagian 4 ]

Selama Perang Badar berlangsung terjadi satu pergolakan antara ikatan emosional dengan akidah yang perjuangkan selama ini. Tidak sedikit kaum muslimin (demikian pula Rasulullah saw.) yang harus mendapati keluarga mereka berada di tengah barisan kaum musyrikin. Seseorang mungkin akan menemukan saudara, orang tua, paman, atau bahkan menantunya. Antara akidah dan perasaan pun saling berhadap-hadapan. Namun perasaan dan ikatan emosional harus lebur dan tunduk di hadapan akidah dan keyakinan yang sudah tertanam begitu kuat. Demikianlah karakter seorang mukmin adalah senantiasa komitmen dengan aturan-aturan Allah swt. semata.

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian jadikan bapak-bapak dan saudara-saudara kalian sebagai wali jika ternyata mereka lebih mencintai kekafiran daripada keimanan. Dan barang siapa di antara kalian yang menjadikan mereka sebagai walinya maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

Sebagai contoh Abu Hudzaifah bin ‘Utbah yang berada di barisan kaum muslimin sementara orang tuanya ‘Utbah bin Rabi’ah berada di pihak orang musyrik. Abu Hudzaifah mengajak ayahnya untuk memenuhi seruan kebenaran. Namun sang ayah yang sudah begitu jauh terjebak di dalam kejahiliyahan tetap kukuh di dalam kesesatan sampai akhirnya kesesatan tersebut mengantarkannya kepada ujung kehidupan yang sangat buruk sekali. Ia tewas di tangan kaum muslimin di tengah peperangan. Setelah kemenangan menjadi milik kaum muslimin, Rasulullah saw. pun memerintahkan sahabatnya untuk memasukkan orang-orang musyrikin yang telah tewas ke dalam kubangan besar.

Dan ketika tubuh ‘Utbah bin Rabi’ah diangkat, beliau pun memandang ke arah Hudzaifah bin ‘Utbah. Beliau tampak berubah. Ia berkata kepadanya, “Wahai Hudzaifah, mungkin di dalam hatimu terdapat sesuatu tentang apa yang telah menimpa orang tuamu?” Hudzaifah menjawab, “Tidak, wahai Rasulullah. Aku tidak ada keraguan sedikitpun pada diriku tentang ayahku dan kematiannya. Namun aku tahu benar kelembutan, pandangan, dan kelebihannya. Aku begitu berharap seandainya saja Allah memberikan hidayah kepadanya. Dan ketika aku melihat apa yang telah menimpa dirinya, aku pun teringat bagaimana ia mati dalam keadaan kafir setelah aku berharap sebaliknya, hal itulah membuatku sedih.” Maka Rasulullah saw. pun mendoakan dan menghiburnya dengan kata-katanya.

Bersama Para Tawanan

Pada peperangan ini, kaum muslimin berhasil membunuh 70 orang dari kalangan orang-orang musyrikin dan menahan sekitar 70 orang. Rasulullah saw. memerintahkan untuk membunuh 2 orang tawanan karena permusuhan dan kebencian mereka yang sudah di luar batas, selain mereka berdua adalah orang yang paling banyak melakukan kelaliman. Status keduanya lebih sebagai penjahat perang, bukan lagi sebagai tawanan perang. Karena selama ini mereka begitu berambisi untuk berbuat makar kepada umat Islam dan menyiksa orang-orang yang lemah dari kalangan mereka. Keduanya terkenal begitu menantang Allah swt. dan Rasul-Nya. Sehingga jumlah tawanan tersisa 68 orang.

Rasulullah saw. meminta pendapat para sahabatnya seputar apa yang akan mereka perbuat terhadap tawanan perang tersebut. ‘Umar bin Khaththab berkata, “Wahai Rasulullah, mereka telah mendustakan, memerangi, dan mengusirmu. Menurutku sebaiknya kau izinkan aku untuk menebas leher fulan (yaitu kerabatnya sendiri). Dan kau izinkan Hamzah untuk membunuh ‘Abbas, dan ‘Ali membunuh ‘Uqail. Begitulah agar orang tahu bahwa tidak ada kecintaan sedikitpun di dalam hati kami terhadap orang-orang yang musyrik. Aku melihat bahwa engkau tidak perlu menjadikan mereka sebagai tawanan. Tebaslah semua leher mereka. Prajurit, para pemimpin, dan pemuka mereka.” Usulan ini disetujui oleh Sa’d bin Mu’adz dan ‘Abdullah bin Rawahah.

Sementara Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, mereka itu adalah kaum dan keluargamu juga. Allah swt. telah menganugerahkan kemenangan kepadamu. Menurutku sebaiknya engkau biarkan saja mereka sebagai tawanan dan kau minta dari mereka tebusan. Sehingga tebusan tersebut dapat menjadi sumber kekuatan kita untuk menghadapi orang-orang kafir. Dan semoga Allah swt. memberikan petunjuk-Nya kepada mereka melalui dirimu sehingga mereka pun akan menjadi pembelamu.”

Akhirnya Rasulullah saw. mengambil pendapat Abu Bakar. Beliau pun membagi-bagikan sisa tawanan (68 orang) kepada sahabat-sahabatnya sambil berpesan, “Perlakukanlah para tawanan itu dengan baik” kemudian beliau menerima tebusan dari para tawanan tersebut. Orang kaya akan membayar satu orang tawanan sebesar sekitar 1.000 hingga 4.000 dirham. Sementara orang-orang miskin, sebagian mereka dibebaskan begitu saja tanpa dimintai tebusan. Beliau pun menuntut dari para tawanan yang memiliki ilmu untuk mengajarkan kepada anak-anak kaum muslimin membaca dan menulis sebagai tebusan bagi diri mereka.

Keutamaan Ukhuwah Imaniah

Abu ‘Aziz bin ‘Umair bin Hasyim, saudara Mush’ab bin ‘Umair, menjadi tawanan Abu Yusr Al-Anshari. Suatu hari Abu ‘Aziz lewat dan bertemu dengan saudaranya Mush’ab. Mush’ab pun berkata kepada Abu Yusr, “Tahanlah tanganmu dari tawananmu, karena ibunya adalah seorang yang kaya. Ia akan menebusnya untukmu dengan harta yang banyak. Abu ‘Aziz, saudaranya berkata, “Wahai saudaraku, ini adalah perlakuanmu kepadaku?” Mush’ab berkata kepadanya, “Sesungguhnya ia (Abu Yusr) adalah saudaraku selain dirimu.”

Dan ketika tebusannya diminta, ibunya bertanya berapa tebusan terbesar yang diberikan untuk membebaskan orang Quraisy. Maka dikatakan kepadanya 4.000 dirham. Wanita itu pun mengirim 4.000 dirham dan menebus anaknya. Demikianlah bagaimana ukhuwah imaniah ternyata lebih berharga dari sekedar jalinan persaudaraan yang dibangun atas dasar pertalian darah dan keturunan. Karena ukhuwah imaniah adalah persaudaraan yang dibangun di atas kebenaran dan di jalan Allah swt.

Menantu Rasulullah Menjadi Tawanan Perang

Abu ‘Ash bin Rabi’ bin ‘Abdul ‘Uzza tertawan ketika Perang Badar. Ia adalah menantu Rasulullah saw., suami dari putri beliau, Zainab. Abu ‘Ash merupakan orang Makkah yang cukup diperhitungkan dari segi harga, kejujuran, dan perdagangannya. Ibunya adalah Halah binti Khuwailid, saudara perempuan Khadijah binti Khuwailid. Khadijahlah yang dulu meminta kepada Rasulullah saw. agar menikahkan lelaki itu kepada putri beliau, Zainab. Khadijah sudah menganggapnya seperti anak sendiri. Dan karena pertimbangan itulah Rasulullah saw. tidak menolak permintaan istrinya tersebut. Hal ini terjadi sebelum beliau diangkat menjadi seorang nabi.

Namun ketika wahyu telah diturunkan kepada Rasulullah saw. dan orang-orang Quraisy pun mulia memusuhinya, Abu Lahab berkata, “Buatlah Muhammad sibuk dengan dirinya sendiri, dan ceraikanlah putri-putrinya dari suami-suami mereka.” Ia pun memerintahkan putranya, ‘Utbah hingga akhirnya ia menceraikan putri Rasulullah saw. Ia juga mendatangi Abu ‘Ash bin Rabi’dan memintanya untuk menceraikan Zainab. “Ceraikanlah istrimu, setalah itu kami akan menikahkanmu dengan perempuan Quraisy mana saja yang kau inginkan.” Abu ‘Ash menjawab, “Tidak, demi tuhan, aku tidak akan menceraikannya. “Aku tidak ingin wanita Quraisy menggantikan istriku.”

Rasulullah saw. memuji sikapnya kala itu. Dan ketika penduduk Makkah membawa tebusan bagi tawanan perang, Zainab pun membawa harta untuk menebus suaminya, Abu ‘Ash. Ia membawa sebuah kalung yang dihadiahkan oleh ibunya, Khadijah, ketika ia menikah dengan Abu ‘Ash. Ketika Rasulullah saw. melihatnya, hatinya pun langsung terenyuh dalam. Beliau berkata, “Jika kalian bersedia untuk membebaskannya dan mengembalikan barang miliknya, maka lakukanlah.” Sahabat menjawab, “Baiklah, wahai Rasulullah.” Mereka pun membebaskan Abu ‘Ash dan mengembalikan kalung milik Zainab. Hal ini beliau lakukan karena Abu ‘Ash membiarkan Zainab turut berhijrah ke kota Madinah. Rasulullah saw. sendiri telah membebaskan beberapa orang tawanan perang tanpa ada tebusan ataupun bayaran sedikitpun, mengingat kondisi mereka yang menuntut untuk hal tersebut.

Hasil Perang Badar

Perang Badar (dengan seluruh hasil yang ia torehkan bagi sejarah harakah Islamiah maupun sejarah umat manusia seluruhnya) telah menjadi sebuah pelajaran yang sangat jelas sekali bagi harakah Islamiah maupun bagi perjalanan sejarah ke depan. Allah swt. menyebut hari itu dengan nama “yaumul furqan yaum iltaqa al-jam’an” atau hari pembeda, hari dimana dua kekuatan bertemu. Peperangan ini sendiri memberikan beberapa buah hasil penting antara lain:

1. Perang Badar merupakan pembatas di antara dua ikatan dan menjadi pembeda antara yang haq dan yang bathil. Kekuatan umat Islam semakin kuat sehingga dataran Arab pun turut memperhitungkannya. Kebenaran muncul di permukaan dengan rambu-rambu akidah dan prinsip-prinsip dasar yang dibawanya.

2. Tergoncangnya kedudukan Quraisy di mata orang Arab serta kegalauan penduduk Makkah di hadapan tamparan yang tak diduga tersebut.

3. Tampilnya umat Islam sebagai sebuah kekuatan yang memiliki arti dan pengaruh. Hal ini menyebabkan banyak kabilah yang tinggal di sepanjang jalur Makkah dan Syam membuat perjanjian kesepakatan dengan mereka. Dengan demikian kaum muslimin sudah berhasil menguasai jalur tersebut.

4. Sebelum Perang Badar meletus, kaum muslimin mengkhawatirkan keberadaan orang-orang non muslim yang tinggal di kota Madinah. Namun setelah mereka kembali ternyata kenyataannya justru sebaliknya.

5. Semakin bertambahnya kebencian orang-orang Yahudi terhadap umat Islam. Sebagian mereka mulai menunjukkan permusuhannya secara terang-terangan. Sementara yang lainnya menjadi agen yang membawa berita seputar perihal kaum muslimin kepada orang-orang Quraisy serta memprovokasi mereka untuk menyerang umat Islam.

6. Aktivitas perdagangan Quraisy menjadi semakin sempit. Akhirnya mereka terpaksa menapaki jalur Irak melalui Najd karena takut apabila dikuasai oleh orang-orang islam. Dan jalur ini merupakan jalur yang panjang.

7. Pada Perang Badar, 14 orang dari kalangan umat Islam gugur sebagai syuhada; 6 orang dari kalangan Muhajirin dan 8 orang dari kalangan Anshar. Sementara dari pihak orang musyrikin tewas sebanyak 70 orang dan 70 orang lagi berhasil ditawan. Kebanyakan dari mereka adalah pemuka dan pembesar Quraisy.

Pelajarang Dari Perang Badar

Mereka yang mempelajari peristiwa Perang Badar dan merenungi kejadian demi kejadian dengan seksama, maka niscaya akan banyak sekali pelajaran yang dapat ia ambil. Antara lain:

1. Janji Allah swt. bagi orang-orang yang beriman dan berusaha dengan penuh kesungguhan berupa kemenangan pasti akan ditepati. Apa yang Ia inginkan pasti terjadi dan tidak satu pun yang dapat menolaknya.

2. Sesungguhnya Allah swt. tidak akan menegakkan yang hak dan meruntuhkan kebatilan kecuali melalui tangan orang-orang yang senantiasa sabar dan berjihad.

3. Kebersamaan, kesatuan garis komando (kepemimpinan), persatuan merupakan jalan yang akan mengantarkan kepada kemenangan dan keberhasilan.

4. Strategi perang yang baru serta persiapan yang matang merupakan salah satu faktor kemenangan di dalam peperangan. Hal inilah yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw. pada Perang Badar. Beliau memerangi kaum musyrikin dengan strategi baru dan pengalaman dari kaum muslimin.

5. Kekokohan akidah mampu memberikan satu perasaan tsiqah yang sangat kuat, meningkatkan semangat, dan mendidik prajurit sejati. Allah swt. berfirman, “Berapa banyak kelompok dengan jumlah sedikit mampu mengalahkan kelompok dengan jumlah yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah benar- benar bersama orang-orang yang bersabar.”